Pertamax Habis

Pertamax Habis

Jika Minggu dan Senin (19-20/6) lalu stok premium habis di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Majalengka, dua hari ini giliran pertamax yang kehabisan. Penyebabnya, permintaan pertamax melonjak saat premium langka. PANTAUAN Radar di sejumlah SPBU, kemarin (22/6), ada yang menjual pertamax namun dibatasi. Ada juga yang stoknya habis, kemudian menutup SPBU karena aktivitas kerja dihentikan sementara. Rudi, salahsatu karyawan SPBU 34.454.20 Kecamatan Cigasong mengatakan, pertamax habis kemarin malam (20/6). Sedangkan premium pukul 15.00 stok 80 liter ton kiriman PT Pertamina Balongan Indramayu telah habis. “Tinggal solar saja yang kami jual,” kata Rudi. Terpisah, di SPBU 34.454.19 Kecamatan Munjul, kendaraan roda dua dan empat mengantre untuk membeli Pertamax. Alasannya, mereka tak ingin kehabisan akal untuk melangsungkan aktivitas kendaraan. Antrean tersebut terjadi sekitar pukul 11.00. Hingga pukul 12.00, pasokan pertamax di SPBU 34.454.19 sudah habis. Akibatnya, banyak kendaraan yang memilih mencari SPBU lain yang menyediakan pertamax. “Mau bagaimana lagi. Premium habis, pertamax juga habis. Jadinya cari aja SPBU lain,” tutur Asep Nursobah, pengendara sepeda motor ketika hendak mencari SPBU lain. Di waktu yang sama, kekosongan stok pertamax juga terjadi di SPBU 34.454.21 Kecamatan Majalengka. Bahan bakar seharga Rp8.500 per liter ini habis sekitar pukul 10.30. Menurut petugas SPBU, alasan habis karena permintaan konsumen meningkat, sementara penyediaan stok pertamax dihentikan sementara. “Belum ada kiriman pertamax lagi. Sudah diajukan sih, tapi belum dikirim PT Pertamina,” tutur salahsatu karyawan. Akibatnya, kegiatan jual beli di SPBU ini tak berjalan atau dihentikan beberapa jam. Tak ketinggalan, mereka menutup SPBU dengan rantai dan papan pengumuman bahwa pertamax dan premium habis. Sekitar pukul 12.00, mobil tangki dari Pertamina yang membawa 8.000 liter premium datang ke SPBU 34.454.21. Melihat gelagat pasokan premium datang, beberapa kendaraan roda dua dan empat mengantre di luar SPBU. Mereka menunggu hingga tangki pengisian selesai. Sampai pukul 13.00, tangki selesai diisikan ke dirigen SPBU yang bisa menampung 30 liter ton premium. “Beruntung sudah datang pasokan premium. Jadi, tidak usah mencari SPBU lain. Tidak apa-apa menunggu juga. Soalnya premium di motor saya sudah sangat minim,” kata Ari, siswa SMAN 1 PGRI Majalengka yang akan mengisi premium. Terpisah, Aup, operator SPBU Simpeureum, Kecamatan Cigasong mengaku kewalahan melayani para konsumen yang membeli premium. Dengan kiriman 8.000 liter dari DO Tasikmalaya, sekitar lima jam premium yang dijualnya langsung ludes. “Setiap dikirim sebanyak 8.000 liter, pasti langsung habis. Kemudian, kami menunggu pengisian kiriman dari Pertamina atau DO lain,” tuturnya. Herman, salahsatu pengendara motor asal Kawunggirang, Kecamatan Jatiwangi mengakui kalau kondisi tersebut tak bisa berlaku terus menerus. “Lebih baik beli eceran daripada harus mengantre lama,” harapnya. (abdul hamid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: