Hati-hati Musibah saat Pancaroba

Hati-hati Musibah saat Pancaroba

*Potensi Hujan Masih Tinggi, Gumpalan Awan Pekat Pertanda Puting Beliung MAJALENGKA-Cuaca yang tidak menentu antara panas dan hujan terjadi memasuki akhir Mei 2014 ini. Berbagai daerah di wilayah Cirebon khususnya Majalengka kerap terus diguyur hujan intensitas sedang, sebentar kemudian panas menyengat. Hal tersebut disebabkan tingginya suhu muka laut di perairan Indonesia secara keseluruhan, khususnya di perairan laut Jawa. Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Klas III Jatiwangi Mas Pudjiono mengatakan, anomali suhu permukaan laut tersebut tidak pada kondisi normal. Hal ini menjadi sebab masih terjadinya hujan intensitas sedang hingga tinggi di beberapa wilayah termasuk Kabupaten Majalengka. \"Kondisi suhu muka laut di perairan laut Jawa saat ini masih hangat-panas, yakni 28 derajat celcius sampai 32 derajat celcius. Padahal normalnya, suhu muka laut pada bulan Mei - Juni semestinya normal-hangat, yakni 25 derajat celcius sampai 28 derajat celcius,\" ujarnya kepada radar, kemarin (27/4). Menurut Mas Pudjiono, suhu muka laut hangat-panas yang saat ini terjadi akhirnya membuat penguapan dan pertumbuhan awan-awan konvektif atau awan hujan menjadi bertambah. Akibatnya, hujan saat ini masih mengguyur di wilayah Cirebon, baik itu Kota/Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka maupun Kabupaten Kuningan. \"Kondisi seperti ini diprakirakan terus terjadi pada bulan Mei-Juni, BMKG akan terus memantau perkembangan kondisi cuaca setiap harinya. Hal ini karena perubahan kondisi cuaca bisa berubah secara drastis sewaktu waktu,\" ungkapnya. Sementara itu, staf Forecaster BMKG Ahmad Faa Izyn menambahkan, kondisi sekarang sebenarnya merupakan permulaan musim kemarau. Untuk Mei ini, intensitas curah hujan diprakirakan kurang dari 150 mm per bulan. Sedangkan untuk Juni, intensitas hujan diprakirakan kurang dari 100 mm per bulan. \"Memasuki pergantian musim, hujan akan turun dengan deras disertai dengan angin kencang dan petir. Karakteristik pergantian musim itu di antaranya hujan akan lebat, namun durasinya relatif singkat, paling lama satu jam. Selain itu, akan dibarengi dengan petir dan angin kencang bahkan angin puting beliung,” jelasnya. Oleh sebab itu, Ahmad berharap kepada masyarakat diharapkan lebih hati-hati terhadap berbagai macam musibah, baik longsor, petir maupun puting beliung. Untuk puting beliung, sendiri biasanya akan terjadi ketika ada gumpalan awan yang pekat atau disebut dengan awan colombusnimbus. “Diperkirakan sore sampai malam hari hujan diprediksi kerap turun di awal mendekati peralihan musim ini. Posisi matahari juga mendekati ekuator ke arah utara. Karenanya masyarakat harus tetap waspada saat beraktivitas memasuki peralihan musim ini,” pungkasnya. (gus) ketr foto. Foto: agus rahmat/radar majalengka PANTAU CUACA. Petugas BMKG Klas III Jatiwangi tengah memantau cuaca, kecepatan dan arah angin maupun awan yang berpotensi hujan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: