LSI: Jokowi-JK Masih Unggul di Basis Komunitas
*Tapi, Massa Mengambang Lebih Besar JAKARTA - Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa masih punya PR yang harus segera digarap jika ingin menang dalam Pilpres 9 Juli nanti. Duet capres-cawapres yang diusung poros koalisi Partai Gerindra itu harus mengejar ketertinggalan dari pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. Terutama dalam hal merebut simpati sejumlah komunitas kantong massa. Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Ade Mulyana mengungkapkan, setidaknya ada lima kantong massa yang signifikan. Tiga di antaranya masuk kategori basis aktivitas. Yaitu, kantong suara dari petani, buruh, dan ibu rumah tangga. Sedangkan dua yang lain adalah Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah yang merupakan ormas Islam terbesar di Indonesia. \"Siapa yang berhasil menguasai mayoritas lima kantong suara tersebut, maka akan punya kans besar untuk menang,\" kata Ade Mulyana di kantor LSI, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta, kemarin (30/5). Berdasar survei lembaganya pada awal Mei 2014, dia mengatakan bahwa duet Jokowi-JK untuk sementara mendominasi elektabilitas di mayoritas kantong suara itu. \"Dari lima yang ada, Prabowo-Hatta hanya unggul di satu komunitas,\" ungkapnya. Ade membeber bahwa duet Prabowo-Hatta hanya unggul di salah satu komunitas ormas, yaitu Muhammadiyah. Total komunitas NU dan Muhammadiyah hampir mencapai 50 persen dari pemilih yang ada. NU sekitar 37,9 persen, sedangkan Muhammadiyah sekitar 9,8 persen. Di komunitas NU, dukungan ke Jokowi-JK sekitar 34,44 persen dan Prabowo-Hatta 26,25 persen. Sisanya sekitar 39,31 persen menyatakan tidak tahu/tidak jawab. Di komunitas Muhammadiyah situasinya terbalik. Dukungan ke Prabowo-Hatta sekitar 31,57 persen dan Jokowi-JK 27,44 persen. Sisanya sekitar 40,99 persen menyatakan tidak tahu/tidak jawab. Masih berdasar survei yang dilaksanakan awal Mei lalu, khusus untuk komunitas berdasar aktivitas, duet Jokowi-JK menang di semua lini. Total tiga kantong suara di komunitas itu mencapai sekitar 60 persen. Perinciannya, petani (20,6 persen), buruh (19,8 persen), dan ibu rumah tangga di luar buruh dan tani (19,2 persen). Di kalangan buruh, dukungan ke Jokowi-JK sekitar 35,77 persen dan ke Prabowo-Hatta sekitar 23,52 persen. Sedangkan petani dan ibu rumah tangga, dukungan ke Jokowi-JK masing-masing sekitar 36,89 persen dan 40,04 persen, serta Prabowo-Hatta masing-masing sekitar 18,62 persen dan 21,42 persen. \"Tapi, ini bukan akhir, masih ada waktu sekitar 40 hari lagi. Ini cukup panjang untuk bisa mengubah dukungan,\" kata Ade. Sebab, menurut dia, masih ada faktor tingginya massa mengambang yang mencapai sekitar 40 persen. \"Siapa yang menang adalah yang paling cerdas tampil di publik dan berkampanye untuk disukai pemilih,\" ucapnya. (dyn/c10/fat) HASIL SURVEI LSI DI LIMA KANTONG MASSA Komunitas NU Jokowi-JK 34,44% Prabowo-Hatta 26,25% tidak tahu/tidak jawab 39,31% Komunitas Muhammadiyah Prabowo-Hatta 31,57% Jokowi-JK 27,44% tidak tahu/tidak jawab 40,99% Komunitas Buruh Jokowi-JK 35,77% Prabowo-Hatta 23,52% Petani Jokowi-JK 36,89% Prabowo-Hatta 18,62% Ibu Rumah Tangga Jokowi-JK 40,04% Prabowo-Hatta 21,42% **Survei dilakukan awal Mei 2014
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: