Aliansi Pemuda Ramaikan Diskusi “Youth Action” Di Sunyaragi

Aliansi Pemuda Ramaikan Diskusi “Youth Action” Di Sunyaragi

Cirebon- Diskusi anak-anak muda dalam acara \"Youth Action\" yang bertajuk pengambilan hikmah dari maraknya politik uang dalam pemilu berlangsung meriah dan memunculkan banyak ide serta gagasan yang briliant. Acara tersebut digagas oleh Social Movement For Indonesian (SOFI) bekerjasama dengan Lembaga Kajian Demokrasi dan Hak Asasi (DEMOS) bertempat di Hotel Sunyaragi, Jalan Evakuasi Kota Cirebon, Sabtu (7/6). Dalam diskusi tersebut, nampak para peserta yang hadir silih berganti memberikan sumbangan opini dan sarannya khususnya mengenai pencegahan politik uang dalam pemilihan umum. Salah satu peserta yang hadir mengemukakan bahwa dalam kaitanya dengan pemantauan pemilu yang berlangsung selama ini dinilainya masih belum maksimal Pasalnya, dalam kenyataan yang terjadi, ditemui justru banyak terjadi kekurangan dan kecurangan dalam proses pemilihan umum seperti pemilihan legislatif kemarin. Hal itu diamini oleh banyak peserta yang lainya yang membenarkan hal tersebut. Diskusi tersebut semakin ramai dengan banyak ide dan gagasan yang bermunculan. Gagasan para pemuda tersebut juga tertuang dalam kotak aspirasi yang direncanakan akan dikirim langsung ke Presiden Republik Indonesia. Didalam kotak tersebut, terdapat kertas aspirasi yang berisi harapan dan kritik terhadap pemerintahan dalam menyelenggarakan pemilihan umum. Selain itu, ada hal unik yang disampaikan oleh peserta yang hadir dalam diskusi tersebut, salah satu peserta yang merupakan santri di salah satu pondok pesantren yang ada di kota Cirebon mengatakan bahwa para calon pemimpin hendaknya sebelum menjadi pejabat harus di pondokan terlebih dahulu di pondok pesantren. Diakuinya, dalam pondok pesantren ada ajaran tentang pemerintahan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Sontak dalam pemaparanya banyak diapresiasi dan tepuk tangan oleh para hadirin yang lain. Sempat disinggung juga tentang adanya indikasi tentang penggiringan suara yang ditengarai dilakukan oknum institusi TNI maupun Polri yang ada di Cirebon dan sekitarnya. Oleh karenanya, diharapkan agar hal tersebut jangan sampai terjadi karena dinilai dapat mencederai nilai-nilai demokrasi yang salah satunya tentang kebebasan dalam memilih pemimpin dalam pemilu tanpa adanya tekanan atau paksaan terhadap pemilih. (Srp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: