Bupati Diminta Jadi Fasilitator

Bupati Diminta Jadi Fasilitator

SUSUKAN LEBAK- Tertutupnya pejabat Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWSCC), terhadap persoalan tebing Sungai Cimanis di Desa Kaligawe Wetan, Kecamatan Susukan Lebak, membuat warga meminta Bupati, Drs H Sunjaya Purwadi Sastra MM MSi, menjadi fasilitator. “Bupati Cirebon diharapkan mampu memfasilitasi dan membela keinginan warga dalam perbaikan tebing Sungai Cimanis. Ini benar-benar membuat warga kecewa, sebab perbaikan yang mereka harapkan tidak kunjung direalisasikan,” ujar tokoh pemuda Cirebon timur, Hisyam Ma’mun S Fil, kepada Radar, Minggu (9/6). Hisyam juga mengkritik sikap pejabat BBWSCC yang tertutup memberi penjelasan. Padahal, sudah berbagai kalangan mendesak para pejabat balai di bawah Kementerian Pekerjaan Umum itu untuk bicara. Bahkan, tudingan korupsi dan kritikan pedas, tetap tidak membuat para pejabat BBWSCC buka suara. “Kami ingin mereka memberi penjelasan. Kenapa proyek yang dilaksanakan seperti ini, padahal usulan warga berbeda. Itu saja yang kami inginkan. Kemudian, apa solusi yang diberikan BBWSCC terhadap persoalan ini, sudah selesai masalahnya,” bebernya. Dengan sikap diam BBWSCC, polemik justru berkepanjangan. Dirinya justru berharap aparat hukum untuk segera melaksanakan penyelidikan, agar para pejabat BBWSCC diperiksa dan mau memberikan keterangan serta mempertanggungjawabkan perbuatannya. “Para pejabat BBWSCC ini sepertinya tahan atas kritikan atau memang mereka tutup telinga rapat-rapat. Dari mulai tebing Sungai Cisanggarung di Tawangsari, di Kalibangka Pangenan, Sungai Cijuray di Sedong Kidul sampai masalah di Kaligawe Wetan. BBWSCC, tetap saja no comment,” sesalnya. Menurutnya, belum saatnya masyarakat turun ke jalan. Sebab, masyarakat punya DPRD sebagai lembaga perwakilan dan bupati sebagai kepanjangan tangan kepentingan rakyat. Sudah seharusnya bupati menjadi fasilitator persoalan ini. “Bupati harus turun tangan. Panggil pejabat BBWSCC kemudian duduk bersama dengan perwakilan warga membicarakan solusi untuk persoalan ini,” pintanya. Seorang warga Desa Kaligawe Wetan, Suhirman mengungkapkan, meski didera kritik pedas, namun kontraktor pelaksana proyek tetap melaksanakan pekerjaannya sesuai konsep awal. Belum ada perubahan konsep seperti yang diinginkan warga. “Kita juga bingung. Proyek ini benar-benar tidak sesuai dengan usulan yang kami sampaikan. Proyek ini juga tidak menjadi solusi atas masalah yang terjadi. Yang jadi masalah kan tebing yang rawan longsor, kenapa yang dibuat tanggul?” tanya dia. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: