Kerabat Kerajaan Ikut Jadi Korban
Masih Berkabung, Norwegia Heningkan Cipta Semenit OSLO - Warga Norwegia masih diliputi duka cita atas tragedi pengeboman dan penembakan masal yang terjadi pada Jumat lalu (22/7). Bendera setengah tiang berkibar di berbagai gedung dan kantor pemerintah, kemarin (25/7). Termasuk pengadilan di Oslo, tempat tersangka Anders Behring Breivik (32), menjalani hearing kemarin. Namun, aktivitas warga mulai berangsur normal setelah dua serangan maut yang menggemparkan negara monarki di kawasan Skandinavia tersebut. Untuk menghormati para korban dua tragedi yang telah merenggut 93 nyawa itu, masyarakat Norwegia mengheningkan cipta selama semenit kemarin. Acara tersebut berlangsung di seantero negeri yang luasnya sekitar separo Pulau Kalimantan dan terletak di tepi Laut Atlantik Utara itu. Perdana Menteri (PM) Norwegia Jens Stoltenberg memimpin langsung mengheningkan cipta di Kota Oslo. Raja Harald V dan Ratu Sonja Haraldsen juga hadir dalam acara yang dihelat tak jauh dari lokasi pengeboman di kantor PM Norwegia tersebut. Beberapa pejabat mancanegara, terutama dari Swedia dan Denmark, hadir dalam acara yang disiarkan langsung stasiun televisi pemerintah itu. Selama semenit, seluruh aktivitas di negeri tersebut terhenti. Sementara itu, area di sekitar lokasi pengeboman sudah tidak lagi dijaga ketat polisi kemarin. Police line yang terpasang sepanjang akhir pekan lalu sudah tidak terlihat lagi. Polisi juga sengaja mempersempit zona steril untuk memperlancar aktivitas warga. Aktivitas di pusat bisnis dan perkantoran kembali normal mulai kemarin. Transportasi umum di ibu kota, terutama trem, juga beroperasi normal. Michel Midre, wakil Menteri Administrasi Negara Rigmor Aasrud, menyambut baik antusiasme warga untuk kembali beraktivitas. ”Ini adalah tragedi sangat buruk. Tetapi, akan jauh lebih buruk jika kita semua memilih tetap duduk diam di rumah,” tegas pejabat Norwegia keturunan Prancis yang juga menjadi saksi mata kasus pengeboman itu. Dia mengaku belum bisa melupakan bayang-bayang kekacauan pada Jumat lalu dari ingatannya. Meski situasi di ibukota Norwegia sudah mulai pulih, proses evakuasi korban penembakan di Pulau Utoeya di kawasan Tyrifjorden, Buskerud County, terus berlangsung. Pulau tersebut menjadi lokasi serangan kedua yang hanya terpaut 90 menit dari serangan bom di kompleks kantor pemerintahan, Regjeringskvartalet. Jumlah korban tewas dalam serangan kedua mencapai 86 orang. Seluruhnya adalah peserta perkemahan pemuda yang dihelat Partai Buruh. Sedangkan korban tewas akibat pengeboman berjumlah tujuh orang. Hingga kemarin pihak berwenang belum merilis nama-nama korban yang tewas dalam dua serangan tersebut. Tetapi, pemerintah Norwegia mengonfirmasikan kematian salah seorang kerabat kerajaan dalam penembakan tersebut. Saudara tiri Putri Mette-Marit (istri Putra Mahkota dan Pangeran Haakon Magnus) yang berprofesi sebagai polisi ikut tewas dalam insiden penembakan itu. Trond Bernsten (51), saudara tiri Putri Mette-Marit, tidak sedang betugas saat insiden itu. Tetapi, dia sengaja hadir dalam acara yang diikuti anaknya tersebut. ”Salah seorang kerabat kerajaan memang ikut menjadi korban,” ujar Juru Bicara (Jubir) Kerajaan Norwegia Marianne Hagen. Tetapi, dia tidak memberikan keterangan rinci. Mengutip keterangan saksi mata, harian Verdens Gang melaporkan kemarin bahwa Bernsten merupakan putra dari suami kedua ibu Putri Mette-Marit. Dia menjadi anggota keluarga kerajaan pada 2001 setelah menikah dengan putra sulung Raja Harald V, Pangeran Haakon. Informasinya, Bernsten tewas tertembak saat berusaha meringkus Breivik. Tembakan Breivik dari jarak dekat yang menggunakan peluru khusus menghancurkan organ dalam Berntsen dan langsung merenggut nyawanya. Colin Poole, kepala bedah Ringriket Hospital di Kota Honefoss, mengatakan bahwa seluruh korban tembakan mengalami kerusakan organ di bagian dalam. (afp/ap/rtr/hep/dwi/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: