Kodim 0615 Serukan Pemilu Damai
KUNINGAN – Agar tidak terjadi pesta demokrasi yang ‘menyeramkan’, Kodim 0615 Kuningan berinisiatif untuk melakukan antisipasi dini. Kemarin (26/6), korp TNI tersebut menggelar silaturahmi dengan sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama. Bahkan dihadirkan pula timses dari dua pasangan capres-cawapres RI. Silaturahmi yang mengangkat tema “Kita Wujudkan Kedamaian Pemilu di Bulan Ramadan” itu digelar di Aula Makodim. Tampak hadir Bupati Kuningan Hj Utje Ch Suganda beserta suaminya, H Aang Hamid Suganda. Hadir pula Kapolres AKBP Harry Kurniawan SIK MH, Ketua KPU dan Panwaslu Kuningan. “Jangan salah paham, silaturahmi ini bukan untuk mengajak atau mengarahkan untuk memilih pasangan capres tertentu. Tapi kegiatan ini sebagai upaya untuk memelihara kondusivitas keamanan di Kuningan, sehingga hajat pilpres bisa berjalan dengan aman, tertib, dan lancar,” tegas Dandim 0615 Kuningan, Letkol Czi Dindin Kamaludin SIp. Ia melanjutkan, kodim tidak membedakan pasangan antara paslon A dan B. Semua calon dinilainya memiliki kriteria yang baik. Pihaknya menegaskan, TNI bersikap netral dalam pilpres dan tidak ada pengerahan. “Kami berharap silaturahmi bisa lebih ditingkatkan guna menghindari miskomunikasi. Kalau terjadi perselisihan kita selesaikan secara bersama melalui musyawarah. Kita ingin kondisi Kuningan berjalan normal,” tandasnya. Namun Dindin mengakui, penjagaan keamanan tersebut membutuhkan paritisipasi seluruh elemen masyarakat. TNI, imbuhnya, tidak bisa bekerja sendiri. Sementara itu, salah seorang tokoh agama, KH Abdullah Dunun mengatakan, keamanan dan kondusivitas bisa terwujud jika terjalin persatuan dan kesatuan secara bersama. “Kalau soal dukung-mendukung itu hal yang wajar. Namun keamanan harus tetap kita jaga. Mudah-mudahan dengan silaturahmi ini Kuningan menjadi lebih aman dan kondusif,” harapnya. Silaturahmi tersebut diisi dengan taushyiah yang dibawakan Habib Quraisy bin Qosim Baharun, pimpinan Ponpes Ash Shidqu Desa Sampora, Kecamatan Cilimus. Senada dengan dandim, Habib Quraisy mengajak semua pihak untuk menjaga kondusivitas di lingkungan masyarakat. Dalam pemilihan presiden nanti, habib mengajak para ulama dan tokoh masyarakat untuk mengedepankan hati nurani dan lebih menitikberatkan kepada kepentingan umat. Bagi Habib Quraisy, presiden hanyalah bungkus. Yang penting isinya yaitu kemakmuran rakyat. Siapa pun yang terpilih nanti diharapkan figur yang memiliki sikap nasionalisme tulen dan berniat baik. Dalam menjaga netralitasnya sebagai ulama, Habib Quraisy bercerita soal kedatangan timses salah satu paslon kepada dirinya. Timses tersebut mengajak agar dirinya mengampanyekan salah satu paslon. Namun ajakan tersebut ia tolak demi untuk menjaga netralitasnya sebagai habib. “Tapi netral di sini bukan berarti golput. Saya menyeru jamaah, santri dan masyarakat untuk menyalurkan hak pilih sesuai hati nuraninya,” kata habib. (ded)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: