Harga Beras Melambung

Harga Beras Melambung

Hari Ke-12 Semua Kebutuhan Pokok Merangkak Naik MAJALENGKA – Memasuki hari ke-12 bulan Ramadan, perlahan tapi pasti harga sembilan bahan pokok (sembako) terus merangkak naik. Terutama beras dan daging yang kenaikannya sudah mencapai lebih dari 20 persen. Pantauan Radar di sejumlah pasar tradisional Majalengka, harga beras premium atau kualitas dari Rp6.000 sebelum Ramadan kini naik menjadi Rp7.000  hingga Rp7.500. Didin (45), pedagang beras di Pasar Rajagaluh mengungkapkan, kenaikan harga sudah berlangsung sejak memasuki awal Ramahan. Bagi dia, kenaikan harga saat bulan Ramadan adalah tren tahunan yang tidak bisa dihindari, terutama karena permintaan meningkat. Hingga hari ke-12, sambungnya, kenaikannya masih tergolong wajar. Terlebih kenaikannya bertahap tidak langsung, sehingga tidak mencolok dan memberatkan konsumen. “Kenaikan harga sembako sebenarnya sudah terjadi sejak awal Ramadan. Namun masih sangat wajar,” ujarnya kepada Radar. Data Radar dari Toko Ateng yang menjual aneka kebutuhan pokok, kenaikan harga juga terjadi untuk komoditi minyak sayur, terigu, gula, dan susu. Pemilik Toko Ateng, Eman Durahman mengatakan, untuk harga minyak sayur saat ini sudah mulai naik dari Rp9.800  menjadi Rp10.600. Sedangkan terigu, kenaikannya cukup lumayan dari Rp5.800/kg menjadi Rp6.500. Untuk gula, baik gula pasir maupun gula merah juga mengalami kenaikan harga. Gula pasir yang awalnya dibanderol seharga Rp9.500, kini naik menjadi Rp10.200/kg. “Saat ini kenaikan harga yang paling menonjol adalah kenaikan harga beras yang melambung dari Rp6.000/kg. Untuk jenis beras naik menjadi Rp7.500/kg atau sama harganya dengan harga beras kualitas super saat belum ada kenaikan,” imbuh Eman kepada Radar. Sementara itu, komoditi telor naik sekitar Rp4.500/kg, dari harga sebelumnya Rp12 ribu menjadi Rp16.500/kg. Harga daging kambing dan sapi masih cukup tinggi, dibanderol Rp60 ribu hingga Rp63 ribu/kg untuk daging kambing dan Rp70 ribu hingga Rp75 ribu/kg untuk daging sapi. ”Untuk harga daging sampai saat ini memang masih cukup tinggi. Kenaikan harga kemungkinan akan terus terjadi, teutama nanti menjelanng Idul Fitri,” ujar Yadi, pedagang daging yang sudah lima tahun berjualan di Pasar Leuwihmunding. Mendengar kondisi tersebut, Wakil Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Majalengka, Ir Sumpena mendesak agar Pemkab Majalengka segera melakukan action, di antaranya menggelar sidak atau operasi pasar guna menekan gejolak kenaikan harga, terutama beras. Karena beras merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat. “Jangan sampai saat Lebaran nanti ada warga Majalengka yang kelaparan atau tidak bisa makan lantaran tidak sanggup membeli beras karena mahal. Meski menurut pihak Bulog Kasokandel stok beras masih cukup aman hingga Hari Raya mendatang, namun kalau mahal dan tidak mampu dijangkau masyarkat kecil sama saja bohong,” sindirnya. (pai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: