Satu Sopir Bus Positif Konsumsi Ganja

Satu Sopir Bus Positif Konsumsi Ganja

KUNINGAN – BNN bekerja sama dengan dishub dan Satnarkoba Polres Kuningan menggelar tes urine bagi sopir bus di Terminal Tipe A Kertawangunan, kemarin (24/7). Sedikitnya 160 sopir dan awak bus AKAP (antar kota antar provinsi) dan AKDP (antar kota dalam provinsi) menjalani tes urine. Petugas gabungan menurunkan seluruh awak bus yang datang maupun hendak berangkat ke daerah tujuan untuk dilakukan pemeriksaan secara teliti. Sebagian awak bus terlihat terkejut dengan pemeriksaan secara mendadak tersebut, karena proses pemeriksaan urine tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Hingga selesai pukul 12.00 WIB, ada 117 sopir bus AKDP maupun AKAP menjalani tes urine. Dari jumlah tersebut, empat di antaranya dicurigai mengonsumsi narkoba. Tapi setelah pendalaman dan interogasi, hanya satu sopir bus yang positif telah mengonsumsi narkoba jenis ganja. Adapun tiga sopir bus sisanya setelah dikonfirmasi lebih jauh, tengah mengonsumsi obat-obatan jenis benzoat karena sakit. “Hanya satu positif. Dia pakai ganja. Bagaimanapun meski lagi sakit pakai benzoat atau obat-obatan, ganja tidak bisa dibohongi. Sedangkan tiga sopir bus lain yang semula kita curigai, setelah dikonfirmasi sudah minum obat karena sakit,” ungkap Kepala BNN Kuningan Guruh Irawan Zulkarnaen SSStp MSi kepada Radar. Sebenarnya, kata Guruh, tes urine bagi sopir bus bukan dalam rangka mencari tersangka, atau positif narkoba. Tindakan tes urine hanya memastikan bahwa seluruh sopir bus yang membawa saudara, keluarga betul-betul dalam kondisi fit, sehat tanpa terpengaruh narkoba. Jika pun ada yang positif narkoba, berarti ada nilai lebih. “Kita tidak ingin seperti kejadian kecelakaan di Patrol tahun lalu dengan banyak korban jiwa. Itu karena malamnya, si sopir sudah menghisap ganja,” tutur Guruh. Diakui Guruh, tes urine sopir bus khusus dalam rangka menghadapi arus mudik Lebaran. Ia ingin ada jaminan keselamatan pemudik dengan sopir yang bebas narkoba. Sasaran tes urine, selain sopir juga para kondektur bus. Ia pun tidak menarget berapa sopir bus yang mesti menjalani tes urine. Berapa pun jumlahnya pihaknya siap. Hanya proses tes urine ini berlangsung sampai trayek pagi selesai. Terkait sopir yang positif ganja, Guruh akan meminta ke perusahaan otobus (PO) agar melakukan penggantian sopir cadangan yang bersih dari narkoba. Sopir positif narkoba itu sendiri, kemudian diinterogasi, bila mungkin sampai penggeledahan. “Yang jelas, sopir positif narkoba akan kita dalami,” tandas Guruh. Kasi Pemberantas BNN Kabupaten Kuningan Komisaris Polisi Iskandar Muda mengatakan, tes urine bagi para pengemudi bus untuk meminimalisasi terjadinya kecelakaan saat mudik Lebaran Idul Fitri 2014. Sebab menurutnya, jika sopirnya tidak dalam kondisi vit akan berdampak pada besarnya risiko kecelakan. “Kegiatan ini dilakukan berkat kerja sama BNN Kabupaten Kuningan, polres dan dishub, agar angka kecelakaan lalu lintas saat mudik semakin menurun,” ucap dia. Menurutnya, tes urine untuk mendeteksi secara dini sopir yang posif pemakai narkoba agar tidak melanjutkan mengemudi. Terpisah, Kapolres Kuningan AKBP Harry Kurniawan SIK MH melalui Kepala Satuan Narkoba Ahmad Nasori menuturkan, sopir yang terindikasi mengonsumsi narkoba tidak dilakukan penahanan karena tidak ditemukan barang bukti. “Kami hanya melakukan pemeriksaan saja untuk melakukan penyidikan,” tuturnya. Pantauan Radar, saat ini situasi Terminal A Kertawangunan kian ramai. Selain bus umum, tidak sedikit dari pemudik menggunakan bus yang disediakan sponsor. Seperti para pedagang mi rebus dan bubur kacang ijo yang mudik dari Jogjakarta, kemarin. Mereka pulang rombongan dengan menggunakan 40 bus parawisata yang disediakan perusahan yang menjadi sponsor dalam program mudik bareng. (mus/tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: