Gas 12 Kg Naik, Pembeli Sepi
KUNINGAN- Kenaikan harga gas 12 Kg sebesar Rp1.500/Kg membuat penjualan gas non subsidi ini mengalami penurunan. Warga lebih memilih gas melon yang harga lebih murah. Di tingkat agen gas 12 Kg dijual Rp113.400/tabung, sedangkan di pangkalan berkisar Rp120 ribu-Rp125 ribu. Sementara dipengecer harga lebih mahal lagi yakni Rp135 ribu-Rp140 ribu. “Ketika harga naik pada tanggal 9 September lalu, besoknya penjualan menjadi sepi. Dari biasanya per hari laku 3 tabung kini hanya laku satu tabung dalam kurun tiga hari, tentu ini merugikan kami terlebih modal ikut naik,” ucap Pemilik Pangkalan di Kelurahan Cijoho Keacamatan Kuningan Nono kepada Radar, kemarin (11/9). Ia sendiri memiliki tabung 30 dan membeli dari agen harga Rp117 ribu atau memiliki untung Rp8 ribu/tabung. Nono sendiri menjual Rp125 ribu. Dengan modal yang bertambah sedangkan keuntungan tetap bagi penjual merupakan kerugian. Menurut dia, kebanyakan konsumen setelah ditanya mengaku lebih memilih gas subsidi dari pada memilih gas 12 kg. Akibatnya gas melon cepat habis. Dengan kondisi ini membuat pedagang banyak melamun karena gas melon habis sedangkan yang non subsidi sepi. “Harusnya dengan gas non subsidi naik pemerintah harus mengantisipasi dengan lebih memperbanyak gas melon. Kalau tidak begitu kami mau berjualan apa? Sedangkan masyarakat belum siap,” jelasnya. Sementara itu dari penelusuran Radar ditingkat pengecer harga menembus Rp135 ribu-Rp140 ribu. Kondisi ini membuat banyak warga yang kecewa. “Kalau gas melon stoknya masih ada saya tidak membeli gas 12 Kg dengan harga Rp140 ribu. Ini sudah keterlaluan sama saja dengan mencekek leher warga,” ucap Dina Melati warga Kelurahan Cigintung kepada Radar. Ia yakin dengan harga seperti ini pengguna akan pindah ke gas 3 Kg yang lebih murah. Dengan kebutuhan yang terus meningkat tentu warga akan lebih berhemat. Ibu dua anak ini mengkritik kebijakan pemerintah yang menaikan harga gas terlebih dilakukan beberapa kali dalam kurun dua tahun ini. Padahal dengan konsumen membeli Rp12 Kg ikut membantu warga miskin yang biasa membeli gas melon. “Alasan rugi dan dibebankan ke konsumen. Saya heran jualan koran saja untung masa jualan gas tidak,” ketus dia. Sementara itu, pengakuan dari para agen justru berbeda dengan para pangkalan dimana penjualan tetap 200 tabung/hari. Mengenai harga jual adalah Rp113.400/tabung. “Kalau kami sudah memiliki langganan tetap yakni pangkalan. Mereka pasti membeli,” ujar Pengelola PT Rejeki Indoalam Kuningan, Azis.(mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: