Massa Sunaryo-Suryana Hampir Blokir Pantura

Massa Sunaryo-Suryana  Hampir Blokir Pantura

CIREBON - Ratusan orang pendukung Wakil Wali Kota Cirebon H Sunaryo HW dan mantan Ketua DPRD Kota Cirebon H Suryana yang tersandung kasus dugaan korupsi APBD Gate tahun 2004, Senin (5/9) mendatangi Gedung Negara atau Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (BKPP) Jawa Barat Wilayah III Cirebon. Pantauan Radar, massa datang menggunakan berbagai jenis kendaraan seperti roda empat bak terbuka, belasan becak, dan berjalan kaki menggunakan enggrang. Sebelum melakukan aksinya, para pengunjuk rasa sempat memblokir jalur pantura di Jalan Raya Diponegoro Kota Cirebon yang digunakan arus balik Lebaran hingga sempat menyebabkan kemacetan sepanjang sekitar 2 kilometer. Aksi blokir jalan itu tidak berlangsung lama dan berhasil dicegah Kapolres Cirebon Kota, AKBP Asep Edi Suheri SIK yang selanjutnya meminta agar pendemo masuk ke halaman Gedung Negara. Di dalam halaman depan Gedung Negara, para pendukung melakukan orasi dan menyebarkan selebaran yang isinya terdapat gambar foto Kajari Cirebon Tri Joko yang disebut-sebut sebagai biang kerok ditahannya dua tokoh Kota Cirebon tersebut. Kedatangan mereka di Gedung Negara tidak lain meminta Sunaryo dan Suryana dikeluarkan dari Rutan Kebonwaru Bandung. Mereka menilai penahanan tanpa proses peradilan sebelumnya merupakan hal ganjil yang penuh rekayasa. Mereka meminta kepala BKKP Jawa Barat wilayah III Cirebon, yakni H Ano Sutrisno MM menjadi fasilitasor untuk membebaskan keduanya. Bahkan, Hartoyo salah seorang pengunjuk rasa, dalam orasinya mengatakan BKPP tidak berguna karena tidak bisa menyampaikan aspirasi warga Kota Cirebon kepada gubernur, sehingga tidak ada pengaruhnya. “Kalau Kepala BKKP tidak mampu untuk membebaskan Sunaryo dan Suryana, sebaiknya turun saja dan BKPP dibubarkan. Kalau Cirebon disepelekan terus oleh Provinsi Jabar, sebaiknya Gubernur tidak usah menginjakan kaki lagi di Cirebon,” tegas Hartoyo. Aksi unjuk rasa di Gedung Negara tersebut sempat terjadi kericuhan antara Polisi dengan pendemo saat Kasat Reskrim Polres Kota Cirebon, AKP Agah Sonjaya SIK nyaris baku hantam dengan sejumlah pendukung. Hal ini bermula saat para pendemo hendak memblokir jalur pantura jalan Diponegoro yang merupakan jalur arus mudik dan balik Lebaran. Tiba-tiba seorang pendemo yang mengendarai sepeda motor membunyikan klakson sambil memblokir di tengah jalan. Kasat Reskrim berusaha secara baik-baik meminta agar pengendara itu minggir di sisi jalan dan tidak berada di tengah jalan. Pendemo lainnya yang melihat temannya diperintah polisi, merasa tidak terima dan dinilai berlebihan. Pendemo akhirnya mengejar perwira Polres Cirebon Kota tersebut dan menantang untuk berkelahi. Tantangan itu pun disanggupi oleh Kasat Reskrim sambil maju. Namun, aksi baku hantam bisa dihindari setelah dicegah oleh perwira polisi lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: