PKB Majalengka Tetap Dukung Cak Imin

PKB Majalengka Tetap Dukung Cak Imin

  \"\"Anggap Tuduhan Hanya Politisasi MAJALENGKA - Kader dan Pengurus DPC Partai Kesatuan Bangsa (PKB) menegaskan, tetap mendukung Ketua Umum DPP PKB yang juga Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Muhaimin Iskandar. Hal itu diungkapkan Ketua DPC PKB Majalengka, Nasir SAg, Selasa (6/9). Nasir menilai,  kasus dugaan suap yang melibatkan dua pejabat Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan seorang pengusaha merupakan upaya politisasi serta pembunuhan karakter, serta  pengalihan isu kasus lain.   Oleh karenanya, Nasir berkeyakinan, jika Cak Imin (sapaan Muhaimin Iskandar, red) tidak terlibat dalam  isu kasus tersebut. Nasir berani memastikan, isu tersebut tidak akan berpengaruh terhadap soliditas kader dan simpatisan partai berbasis nahdiyin ini di daerah, khususnya di Kabupaten Majalengka.   \"Alhamdulillah, semua kader dan simpatisan PKB Majalengka sangat yakin ketua umum tidak terlibat dalam kasus tersebut. Teman-teman bahkan paham bahwa kasus ini sengaja dihembuskan untuk membunuh karakter Ketum dan PKB,\" ujar Nasir.   Menurutnya, pemberitaan di media massa dan pendapat yang dikemukakan oleh para pengamat dan politisi  cenderung sudah menghakimi Cak Imin sebagai tersangka. Padahal, katanya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai institusi yang berwenang masih bekerja mengumpulkan data dan fakta. Untuk itu, Nasir meminta semua pihak bersabar dan mempercayakan kasus tersebut  kepada KPK untuk diusut secara tuntas.   Dikatakannya, dalam kasus ini ada beberapa kemungkinan yang terjadi. Pertama, kata Nasir, kedua pejabat Kemenakertrans yang ditangkap KPK sengaja mencatut nama Menakertrans Muhaimin Iskandar untuk meminta uang Lebaran kepada pengusaha Dharnawati.   Kasus seperti ini, lanjutnya,  bukan hal yang aneh, karena sering terjadi di berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta. Ada orang yang mengatasnamakan KPK, menteri, gubernur, bupati, kapolres dan bahkan presiden untuk meminta sesuatu kepada pihak-pihak yang sedang berkepentingan.   \"Nama saya saja sebagai ketua DPC PKB juga sering dijual anak buah untuk kepentingan pribadinya mereka kok,\" ujarnya.   Kemungkinan lainnya, lanjut Nasir, adalah seperti diungkapkan juru bicara Kemenakertrans Dita Indah Sari adalah adanya upaya percobaan penyuapan kepada Muhaimin Iskandar yang dilakukan oleh kedua pejabat dan pengusaha tersebut untuk kemudahan mendapatkan proyek Kemenakertrans di Papua.   Dan kemungkinan yang ketiga, lanjut mantan ketua PMII Cabang Sidoarjo ini, adalah adanya upaya pembunuhan karakter Cak Imin dan PKB serta pengalihan isu dari kasus lain. “Indikasi ke arah ini sangat jelas terlihat dengan begitu gencarnya opini yang menyudutkan Muhaimin Iskandar,” katanya.   Hasil pengamatanya, Ketua Komisi IX DPR RI, Ribcka Ciptaning bahkan sejak awal kasus ini mencuat, sudah menuduh banyak anggaran di Kemenakertrans tidak dibahas terlebih dahulu di komisinya.   \"Tak tanggung-tanggung, Ribcka juga menilai Muhaimin sudah gagal memimpin Kemenakertrans dan meminta presiden SBY menggantinya. Opini publik di media juga sudah langsung menohok kepada Muhaimin Iskandar,\" tegas Nasir.   Padahal, ulas Nasir, pelaku yang ditangkap KPK adalah seorang sekretaris Ditjen dan kepala bagian.  “Berbeda dengan kasus Kemenpora, media tidak begitu sering mengaitkan kasus itu dengan Menpora Andi Malarangeng, padahal yang ditangkap KPK adalah langsung sekretaris menteri, pejabat yang paling dekat dengan sang menteri,” katanya.   Apa pun yang sebenarnya terjadi, Nasir meminta semua pihak untuk menunggu hasil penyelidikan KPK dengan tidak memberikan komentar tidak berdasarkan pada fakta.  “Saya harap semua pihak bersabar menghormati proses di KPK. Kepada ketum Cak Imin kami berdoa agar beliau sabar, tabah dan diberi kekuatan oleh Allah dalam menghadapi cobaan dan fitnah keji ini,\" ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: