PAD Parkir pun Bocor
TITIK RESMI PARKIR DI WTC 1. Mundu: 8 titik 2. Lemahabang: 14 titik 3. Pabuaran: 6 titik 4. Ciledug : 17 titik 5. Babakan : 3 Titik 6. Losari : 5 titik *) Sumber: Dishub Kabupaten Cirebon Parkir Liar Menjalar WTC Parkir yang seharusnya menjadi pemasukan bagi PAD justru menyebabkan kebocoran. Pasalnya banyak parkir liar. Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon pun mengakui banyak puluhan titik parkir liar di Wilayah Timur Cirebon (WTC). ** Parkir liar yang paling banyak terdapat di Ciledug dan Lemahabang. Dishub Kabupaten Cirebon sendiri merasa kesulitan menertibkan parkir liar tersebut. Kasie terminal dan Parkir Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon Aminudin kepada Radar mengakui masih banyaknya titik-titik yang terdapat parkir liar di Kabupaten Cirebon wilayah timur. “Ya memang untuk parkir liar di Cirebon timur ini masih banyak sekali. Banyak titik-titik parkir liar yang berada di Cirebon timur. Ya ada sekitar puluhan titik parkir liar, sekitar 50-an titik yang kami ketahui, dan itu pun bisa lebih lagi,” ujarnya. Menurut Aminudin dari titik terbanyak parkir liar terdapat di Ciledug. “Untuk di Cirebon timur ini, titik paling banyak parkir liarnya berada di daerah Ciledug dan kedua di Lemahabang. Di situ paling banyak parkir liar. Tapi mayoritas parkir liar tersebut ada pada malam hari,” tuturnya. Pihaknyapun merasa kesulitan untuk menertibkan parkir liar tersebut. “Kita sudah melakukan berbagai langkah-langkah untuk menertibkan parkir liar tersebut. Kita sudah panggil para pengelola parkir liar, tapi tetap saja masih banyak. Selain itu hambatannya kadang parkir liar itu di-handle desa, jadi desa itu ada Perdes-nya untuk tarif parkir liar tersebut. Jadi kami kesulitan juga,” ungkap Aminudin. Pihaknya kedepan akan menindak tegas para pelaku parkir liar tersebut. “Kedepan kita akan melakukan penertiban lebih tegas lagi. Kita akan bekerjasama dengan pihak kepolisian guna menertibkan parkir liar tersebut. Karena parkir liar tersebut tidak bisa kita biarkan begitu saja. Kami imbau parkir liar untuk menyetorkan pajak kepada kami,” ujarnya. Pihaknya pun mengakui akibat adanya parkir liar tersebut PAD dari sektor parkir mengalami kebocoran. “Ya memang akibat parkir liar ini penerimaan PAD dari parkir tidak maksimal. Karena berdasarkan tahun kemarin 2013 saja parkir di Kabupaten Cirebon dengan target Rp170 juta tapi hanya bisa teralisasi 80 persen. Itulah kebocoran PAD dari parkir liar. Apalagi tahun 2014 ini target parkir ditambah menjadi Rp186 juta, dan hingga per Oktober ini kita baru memenuhi 60 persen,” sebutnya. Amin menerangkan sesuai dengan Perda tahun 2012 tentang retrebusi parkir di badan jalan. “Sesuai Perda parkir dibadan jalan itu untuk motor tarif parkirnya adalah Rp500 sedangkan untuk mobil itu Rp1.000 tapi terkadang kalau parkir liar bisa melebihi tarif parkir sesuai dengan Perda,” jelas Amin. Amin menegaskan untuk di Kabupaten Cirebon ini parkir tidak hanya dikelola oleh Dinas Perhubungan. Dishub hanya mengelola parkir di badan jalan saja. Ada juga Dinas Pariwisata yang mengelola parkir di tempat wisata, ada juga Disperindag untuk mengelola parkir di pasar, ada juga Dispenda yaitu mengelola parkir ditempat seperti supermarket dan mal. “Ada juga rumah sakit yang mengelola parkir sekitar lingkungan rumah sakit,” tutur Amin. Pihaknyapun mengungkapkan ada sekitar 53 titik parkir resmi milik Dishub yang berada di WTC. “Dari mulai Mundu, Losari, Ciledug dan daerah timur lainnya itu kita ada 53 titik parkir resmi milik kita,” jelasnya. Sementara itu salah seorang warga Ciledug, Maman mengungkapkan bahwa dirinya memang dibuat resah dengan adanya parkir liar. “Kalau saya sih dukung parkir liar untuk ditertibkan. Masalahnya parkir liar itu tarifnya kadang getok mahal. Masa kadang parkir dibadan jalan untuk motor sampai dua ribu, padahal tarif dari Pemkab kan itu hanya Rp500 perak,” keluhnya. Maman pun menjelaskan dengan adanya parkir liar juga terkadang membuat kemacetan. (deny hamdani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: