Dosen Mogok Ngajar, Mahasiswa Telantar

Dosen Mogok Ngajar, Mahasiswa Telantar

Gara-gara Tidak Dapat Lahan Parkir KESAMBI- Masalah parkir di Kampus III Unswagati muncul lagi. Setelah sebelumnya mahasiswa demo karena minimnya area parkir, hal serupa juga dilakukan oleh para dosen, kemarin. Para dosen yang melakukan aksi mogok mengajar tersebut berasal dari Fakultas Hukum (FH) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Aksi dilakukan lantaran para dosen tidak diberikan lahan parkir yang representatif. Dosen diharuskan memarkir kendaraan roda empatnya di kampus empat yang berjarak beberapa ratus meter dari kampus tiga. Aksi tersebut sontak membuat ratusan mahasiswa yang sudah datang telantar dan tidak mendapatkan kegiatan belajar mengajar. Sejak pagi, sejumlah dosen kedua fakultas itu memilih untuk tidak mengajar. Hal itu sontak saja membuat mahasiswa kaget. Sebagian mahasiswa memilih pulang, dan sebagian yang merasa kesal akhirnya menggelar aksi dan protes atas tindakan mogok mengajar para dosen tersebut. Bahkan mahsiswa akhirnya melakukan aksi bakar ban, sebagai bentuk kekecewaan atas tindakan yang dilakukan para dosen itu. Salah seorang mahasiswa, Theo, mengungkapkan kekecewaannya atas tindakan dosen yang memilih untuk mogok mengajar. Dikatakan, tak seharusnya seorang dosen bertindak seperti itu. \"Kami jelas merasa dirugikan. Hak kami belajar, tetapi ternyata dosennya tidak mau ngajar,\" tuturnya. Theo menilai pihak universitas dan fakultas tidak bisa menyelesaikan persoalan yang muncul selama ini, yaitu mengenai lahan parkir. Dirinya bersama rekan-rekannya pun meminta pertanggungjawaban dari pihak universitas atas persoalan yang ada. \"Seolah lepas tangan. Persoalan parkir, hingga akhirnya dosen mogok mengajar dibiarkan dan tidak ada upaya dari universitas,\" tuturnya. Mahasiswa lainnya, Hanricko, juga menyayangkan langkah yang dilakukan oleh para dosen. Bila memang memprotes tentang minimnya lahan parkir, hal tersebut bisa dilakukan dengan cara-cara yang lebih baik. Bisa melalui audiensi dengan pihak universitas atau upaya lainnya. Bukan justru malah menggadaikan hak mahasiswa. \"Kami harusnya belajar, tapi ternyata pada mogok mengajar. Harusnya kan tidak seperti ini,\" lanjutnya. Mahasiswa yang protes itu juga akhirnya ditemui oleh jajaran dekan Fakultas Hukum dan FISIP. Sempat terjadi adu argumen, namun kemudian jajaran dekanat dan para dosen pun akhirnya melakukan rapat tertutup dengan pihak rektorat. Bahkan rektor Unswagati, Prof DR Rochanda Wiradinata MP hadir dalam rapat tersebut. Usai menggelar rapat, rektor menjelaskan persoalan ini berawal karena dosen tidak mendapatkan lahan parkir, setelah semua tempat diisi oleh mahasiswa yang menggunakan sepeda motor. Mahasiswa yang kesal dengan minimnya lahan parkir akhirnya menggembok pintu masuk kampus 3, sehingga akhirnya dosen tidak dapat masuk ke kampus. Akhirnya para dosen pun memutuskan untuk mogok mengajar. \"Ini berawal dari mahasiswa yang menutup pintu untuk dosen. Mengenai masalah parkir ini sedang kami cari solusi agar bisa selesai,\" lanjutnya. Rochanda mengakui, berbagai upaya seperti bekerja sama dengan instansi di sekitar kampus tiga sudah dijalin. Namun hal itu belum hingga tahap keputusan. \"Kami sudah menyediakan lahan parkir di belakang sekitar 300 meter dari kampus, tapi mahasiswa menolak,\" tukasnya. (kmg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: