Pembuktian Iwan Sukoco

Pembuktian Iwan Sukoco

  Meraih Gelar Wasit Terbaik September ISL 2014 JAKARTA - Peringatan keras yang mampir di telinganya pada laga-laga awal Indonesia Super League (ISL) 2014 lalu cukup membuat wasit Iwan Sukoco tercambuk. Peringatan yang sudah membuatnya terbangun untuk bersikap lebih tegas dalam memimpin pertandingan ISL berikutnya. Keinginan untuk lebih baik itu pun berbuah manis. Wasit kelahiran Malang, 37 tahun yang lalu, itu dinobatkan sebagai Wasit Terbaik ISL 2014 bulan September. Iwan menyingkirkan beberapa nama anggota korps baju hitam lainnya, seperti Oki Dwi Putra Sanjaya, Prasetyo Hadi, Jerry Elly, dan Handri Kristanto. Total 277 poin dikumpulkan Iwan, mengungguli Handi di posisi kedua dengan 274 poin. Prestasi itu jelas berkebalikan dengan pandangan Komite Wasit pada Februari lalu. Wasit yang juga anggota TNI AD itu dianggap kurang tegas dalam memberikan keputusan, dan tidak dapat mencerminkan kepemimpinan sebagai wasit pada laga Persib Bandung kontra Sriwijaya FC, Februari lalu. Ketika itu, Iwan sama sekali tidak mengeluarkan sikap tegas sama sekali saat wajahnya dilempar bola oleh salah satu pemain Persib, Ferdinand Sinaga. Seharusnya, tindakan yang melecehkan pengadil lapangan hijau oleh striker bengal Persib tersebut diganjar dengan hukuman kartu merah. Ketegasan terbaik darinya muncul saat laga antara Persita Tangerang kontra Pelita Bandung Raya (PBR) dalam penentuan satu slot terakhir babak delapan besar ISL 2014. Ya, laga di Stadion Singaperbangsa, Karawang itulah satu-satunya pertandingan ISL bulan ini yang dia pimpin. Dalam pernyataannya, Iwan mengungkapkan bahwa dirinya terlecut dengan segala pengalaman yang dia alami sebelumnya. Terutama setelah mendapat teguran keras dari Komite Wasit PSSI lalu. \"Saya terus berusaha memberikan yang terbaik kapan pun saya dipercaya memimpin suatu pertandingan. Penghargaan ini akan jadi motivasi saya untuk ke depannya,\" ujarnya. Selama leg pertama babak delapan besar ISL 2014 lalu, Iwan belum mendapat kepercayaan lagi menjadi wasit lapangan. Padahal, apabila dia mendapatkan kembali peluang untuk memimpin laga delapan besar, bukan tidak mungkin akan membuka peluangnya menjadi wasit terbaik ISL tahun ini. \"Kans untuk memimpin masih ada, toh masih ada putaran kedua,\" tegasnya. Setelah mendapatkan gelar sebagai wasit terbaik bulan September, maka Iwan pun berhak untuk mendapatkan plakat dari PSSI dan PT Liga Indonesia (PT LI) sebagai operator kompetisi. Selain itu, dia juga berhak dengan uang pembinaan sebesar Rp10 juta. Dan tentunya kesempatan untuk jadi wasit terbaik tahun ini. \"Kalau untuk siapa yang terbaik tahun ini, itu akan kami umumkan pasca final ISL nanti,\" tandas Komite Media PSSI, Rendra Sudjono. (ren)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: