Enam Hari, Warga Ancaran Disekap
Pelaku Berhasil Ditangkap setelah Korban Disuruh Pulang Naik Angkot KUNINGAN - Setelah enam hari menghilang, akhirnya Enin Awalunisa (16) warga Dusun Wage Desa Ancaran, Kecamatan Kuningan bisa kembali ke rumahnya pada Sabtu siang (18/10). Anak kelima pasangan H Abdul Syukur dan Hj Fatanah itu dipulangkan pelaku yang menyekapnya di rumah kosong di Desa Cileuleuy, Kecamatan Cigugur. Menurut informasi, setelah disekap selama enam hari oleh pelaku yang berinisal R (32), Enin disuruh pulang. Korban dititipkan ke sopir angkot untuk diturunkan di Jalan Siliwangi. Pada saat dititipkan, sopir angkot tidak curiga karena menyangka saudaranya. Namun, ternyata selang berikutnya tanpa disangka kakak korban bernama Asep yang bermaksud ke Ancaran mencari korban naik angkot yang sama. Kontan saja Asep kaget bercampur gembira kerena adiknya yang menghilang berhasil ditemukan. Tanpa banyak bicara Asep pun membawa pulang korban untuk diserahkan kepada keluarga. Usai mengantar Enin, Asep bersama keluarga melaporkan kejadian itu. Tanpa menemui kesulitan indentitas pelaku sudah diketahui dan pelaku pun langsung diamankan pihak kepolisian. Sementara itu, kelurga korban pun membawa anaknya ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaaan. Diperoleh keterangan selama disekap di rumah kosong, korban tidak pernah diberi makanan dan minuman. Bahkan pelaku merampas HP dan perhiasan milik korban. Selama disekap itu korban kerap menerima kekerasan dari pelaku, seperti ditampar dan dibentak-bentak. Untungnya dari pengakuan korban tidak terjadi pelecehan seksual. “Kami belum bisa banyak bertanya kepada Enin karena ia tampak syok. Bukan hanya fisiknya lemah tapi juga jiwanya tertekan. Untuk itu keluarga hanya bertanya yang ringan-ringan saja,” ucap Hj Fatanah kepada Radar, kemarin (19/10) ketika ditemui di rumahnya. Hasil pengakuan dari anaknya kata dia, Enin tidak mendapatkan pelecehan seksual. Namun, sering ditampar dan dibentak karena Enin meminta kepada pelaku untuk diantar pulang. Mengenai kerugian lanjut ibu enam anak ini adalah total Rp3 juta. Selain ponsel juga perhiasan dirampas pelaku. Pihak keluarga merasa bersyukur ternyata selama enam hari meski tidak makan dan minum Enin sehat, kendati fisiknya terlihat sedikit pucat. “Kami minta pelaku ditindak keras kalau bisa dihukum seumur hidup karena sudah menculik. Kalau tidak dihukum keras tidak sebanding dengan dampak yang akan dirasakan oleh anak saya. Saat ini saja ia ketakutan ketika bertemu dengan orang yang tidak dikenalnya,” sebutnya. Fatanah menyebutkan, pada Sabtu malam (11/10) ketika anaknya menghilang ternyata korban ditarik paksa untuk naik ke motor. Pelaku menyebutkan akan mengajak jalan-jalan ke kota. Sementara itu hingga saat, polisi belum bisa dikonfirmasi terkait kasus tersebut. Namun yang pasti pelaku sudah diamankan di Polres Kuningan. (mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: