Jojo-Hanna Juara Swiss Open
JAKARTA - Asa Indonesia untuk memiliki juara bulu tangkis di tunggal putra dan tunggal putri masih begitu besar. Ajang international challenge Swiss Open 2014 menunjukkan hal itu. Tunggal putra Jonatan Christie dan tunggal putri Hanna Ramadini sama-sama meraih kejayaan di turnamen tersebut. Dengan format game 11 dan best of three, Jojo (sapaan Jonatan) mengalahkan Ng Ka Long Angus (Hongkong) 9-11, 9-11, 11-6, 11-9, 11-10 di final tunggal putra. Bertarung sampai lima game dan 60 menit, kemenangan pemain PB Tangkas Jakarta itu merupakan kejutan besar. Sebab, jika menilik ranking keduanya, Jojo bukan lawan selevel untuk Angus. Jojo berada di ranking ke-178 BWF, sedang lawannya kemarin peringkat ke-43. Namun bicara rekor pertemuan, Jojo selalu menang dalam dua kali pertemuan. Perjumpaan sebelumnya terjadi di Vietnam Open tahun lalu. \"Pekan lalu saat bertanding di grand prix Dutch Open, otot paha saya sempat tertarik sehingga saya kalah. Saya pun berpikir mau pulihkan kondisi, ternyata di Swiss harus main berkali-kali dalam sehari dan melelahkan juga. Bahkan semifinal dan final juga jaraknya cuma dua jam saja,\" kata Jojo. Sementara Hanna juga melalui pertarungan lima game untuk membawa pulang gelar juara. Dia mengalahkan rekan sesama pelatnas Dinar Dyah Ayustine, dengan kedudukan 11-9, 11-5, 7-11, 9-11, 11-6. \"Saya berpikir, pokoknya jangan sampai melakukan kesalahan sendiri dan harus cepat membaca permainan lawan. Sebelum bertanding, saya menonton pertandingan calon lawan saya, jadi sebisa mungkin saya sudah harus tahu bola-bola lawan itu seperti apa,\" ujar pemain PB Mutiara Bandung tersebut. Sebenarnya, Indonesia punya peluang menambah satu gelar juara lagi. Yakni dari sektor ganda putri. Sayangnya, Meiliana Jauhari/Variella Aprilsasi dikalahkan oleh pasangan Bulgaria, Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva 6-11, 5-11, 9-11. Di sisi lain, kemenangan para pemain muda pelatnas ini cukup membanggakan buat pelatnas. Menurut Ketua Umum PP PBSI, Gita Wirjawan, Jojo dan Gita yang membekap lawan-lawannya seolah menjadi gelar pelipur lara setelah Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir keok di final Denmark Open Minggu (19/10) lalu. \"Pemain-pemain muda sudah mulai unjuk gigi. Artinya program regenerasi pun berjalan. Namun kita tak boleh puas dengan hasil ini. Masih banyak tugas yang harus kita kerjakan khususnya persiapan jelang Olimpide Rio de Janeiro 2016 mendatang,\" ucap Gita melalui surat elektronik kemarin. (dra/ady)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: