Belasan Warga Terserang Cacar

Belasan Warga Terserang Cacar

Siklus Tahunan, Diduga Akibat Kemarau Panjang MAJALENGKA - Kejadian mengejutkan menimpa Kabupaten Majalengka. Kemarin (19/9), ditemukan warga yang terjangkit penyakit cacar air menular. Penemuan tersebut berawal dari laporan warga di Kelurahan Majalengka Wetan Kecamatan Majalengka. Tepatnya warga di RW 1, belasan warga terserang penyakit yang dalam bahasa kedokteran bernama Varicella. Usia mereka yang terserang variatif. Ada anak-anak, balita, dewasa, hingga orang tua. Akibat dari laporan warga, Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Majalengka melakukan monitoring ke rumah warga yang terjangkit cacar air. Bersama petugas surfelen, Kepala Puskesmas Majalengka dan seorang dokter mengunjungi rumah warga yang terserang. Salah satunya adalah di kediaman Zeni Maulana, di RT 4 RW 1 Kelurahan Majalengka Wetan. Tiga anak Zeni menderita cacar air, yakni Farel Aditiya (3,5), Kamal Dwi Nugraha (12), serta Fiki Maulana (16). Zeni menceritakan, bahwa anak pertamanya, Fiki Maulana dua minggu lalu menderita demam tinggi. Kemudian, setelah beberapa hari timbul bintik-bintik merah dan kehitam-hitaman di seluruh tubuh Fikri. Menurut Zeni, dia sudah melakukan pengobatan terlebih dahulu di rumah dengan obat penurun panas anak. Sedangkan untuk pengobatan bintik-bintik di sekujur tubuh Fiki menggunakan salep dan bedak bubuk. Tapi, belum ada kemajuan. Lalu, kata dia, Fiki dibawa berobat ke dokter dan divonis menderita cacar air. “Nah, setelah Fiki terjangkit, dua putra saya, Farel Aditiya dan Kamal Dwi Nugraha kemudian tertular dengan cepat. Bintik-bintik mereka semula merah-merah biasa. Tapi kemudian menjadi hitam sampai ke seluruh tubuh, termasuk di wajah,” tuturnya. Pria yang berprofesi sebagai wartawan televisi di MNC Grup ini menerangkan, tak hanya ketiga putranya yang terjangkit Varicella. Warga lainnya juga terkena jenis penyakit serupa. Namun, lanjutnya, warga yang terjangkit tidak dalam lingkungan yang sama. “Artinya, penyakit ini menyebar. Ada yang di RT 1 dua orang, kemudian di RT 3 lima orang, dan seterusnya,” ucap Zeni. Sementara, warga lainnya yang menderita cacar air adalah Aldi (4 ). Putra dari Vernita di RT 3 RW 1 Kelurahan Majalengka Wetan Kecamatan Majalengka ini didapati menderita bintik-bintik merah di sekujur tubuh. Petugas pun langsung memeriksa tubuh Aldi. Hasilnya, petugas menyatakan bahwa Aldi juga terserang penyakit cacar air. Dalam keterangannya, Kepala Puskesmas Kecamatan Majalengka Aan Hasanudin mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum memastikan jumlah penderita cacar air di Kecamatan Majalengka. Namun, dia sudah mendapatkan pasien yang berobat ke Puskesmas Majalengka yakni sebanyak empat orang. Keempat warga berasal dari Kelurahan Majalengka Kulon dan Kelurahan Tonjong. “Hari ini (kemarin, red), sudah ada empat warga cacar air yang berobat. Mendengar ada laporan warga, kami langsung memantau ke setiap rumah di Kelurahan Majalengka Wetan. Jadi, sekarang total pasien kini ada sembilan orang ditambah dari yang berobat ke Puskesmas dan di rumah warga. Jumlah ini belum final karena pasti masih ada warga yang belum terdeteksi oleh tim medis,” ujarnya. Aan menambahkan, gejala-gejala yang ditimbulkan oleh penderita cacar air adalah tingginya suhu tubuh sebelum keluarnya bintik-bintik merah di sekujur badan. Setelah suhu panas kemudian muncul fesikel-fesikel air dan gatal-gatal. “Kalau kemudian ada mual dan pusing, itu adalah gejala penyerta,” ungkapnya. Lalu, bagaimana penyebaran virus Varicella? Salahsatu dokter yang ikut memeriksa warga mengatakan, virus Varicella bisa menyebar melalui sirkulasi udara. “Sekarang Majalengka sedang dilanda kemarau panjang dan angin kencang. Jadi, virus Varicella bisa menyebar dengan angin dari satu tempat ke tempat lain. Kalau gatal-gatal kemudian digaruk, maka virus Varicella menyebar dengan cepat. Wajar kalau penderita menularkan kepada orang terdekat di lingkungan tempat tinggal karena cacar air ini adalah menular,” jelas dr Egga Bramastia. Ditegaskan Egga, dari jumlah warga yang terjangkit saat ini belum bisa dikatakan peningkatan wabah. Sebab, secara kedokteran, virus Varicella bisa dikatakan melatih kekebalan tubuh. “Kalau sudah terjangkit, lalu kekebalan tubuh meningkat, maka viris Varicella akan mati,” ujarnya. “Virus Varicella bisa menyerang siapa saja dan biasanya terjadi sekali seumur hidup. Namun, saat ini jumlah penderita masih sedikit. Nah, kalau terus bertambah hingga ratusan orang, maka itu bisa disebut sebagai kejadian luar biasa,” sambung pria yang mengenakan jam tangan sebelah kanan ini. Ketika ditanya apa upaya Puskesmas Majalengka dalam menanggulangi wabah cacar air, Egga mengatakan bahwa beribat ke dokter adalah hal yang paling utama dilakukan penderita. Di samping juga memberikan obat dan vaksin cacar secara gratis. “Vaksin dan obat yang diberikan diantaranya adalah Asikglofir, paracetamol, dan antistamin,” ucapnya. Dia juga mengakui kalau wabah cacar air bukan hal pertama di Kabupaten Majalengka. “Hampir setiap tahun kejadian ini mendera Majalengka. Jadi, warga tidak usah terlalu khawatir,” pintanya. (mid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: