Peluang Sandingkan Gelar

Peluang Sandingkan Gelar

SIDOARJO - Arema Indonesia mengejar sejarah. Tim asal Malang tersebut berkesempatan menyandingkan gelar juara Indonesia Super League (ISL) 2009/2010 dan Piala Indonesia (PI) 2010. Anak asuh Robert Alberts tersebut memetik kemenangan 4-0 (0-0) atas Persik Kediri dalam pertandingan semifinal Piala Indonesia 2010 di Gelora Delta, Sidoarjo, tadi malam. Empat gol Singo Edan -julukan Arema- disumbangkan Irfan Raditya pada menit ke-49, M Ridhuan menit ke-52, M Fahrudin menit ke-88, dan Rahmat Afandi jelang bubaran. Kemenangan itu membawa Arema lolos ke final dan menantang Sriwijaya FC Palembang yang di babak semifinal memetik kemenangan 5-3 atas Persipura melalui drama adu penalti (27/7). Partai pamungkas PI 2010 akan dilaksanakan di Stadion Manahan, Solo, 1 Agustus nanti. “Terima kasih kepada Aremania. Berkat dukungannya, kami bisa melaju ke final. Para pemain juga punya ambisi yang besar untuk memenangi laga tadi,” ujar Robert Alberts, pelatih Arema Indonesia usai pertandingan. Dalam laga derby Jatim tersebut, Arema lebih mendominasi sejak kick-off. Buktinya, Noh Alam Shah berhasil membuka peluang keunggulan. Sayang, tandukan penyerang asal Singapura itu melebar ke kanan gawang. Arema pun mendapat peluang emas lagi pada menit ke-22. Chmelo Roman berhasil lolos dari jeratan off-side. Pemain asal Slovakia tersebut gagal memenangi duel saat menghadapi Fauzi Toldo, penjaga gawang Persik. Sampai turun minum, skor imbang tanpa gol terus bertahan. Arema baru membuka kemenangan pada menit ke-49. Tendangan jarak jauh kapten Pierre Njanka dengan sedikit sentuhan kaki Irfan Raditya cukup mengecoh kosentrasi Fauzi. Tanpa halangan berarti, bola langsung bersarang di gawang Macan Putih -sebutan Persik-. M Ridhuan mempertebal kemenangan Arema setelah tendangan kerasnya pada menit ke-52 berhasil menembus jala Persik. Gawang Persik dijebol kembali setelah Fauzi diusir oleh wasit dari lapangan karena melanggar Noh Alah Shah di luar kotak penalti. “Ini semua terjadi karena anak-anak kurang kosentrasi. Itu membuat Arema dengan mudah menjebol gawang kami,” keluh Agus Yuwono, pelatih Persik. Dia juga megeluhkan kondisi fisik para pemain Persik yang sangat tertinggal oleh para pemain Arema. “Kami tidak bermain seperti saat melawan Persija Jakarta beberapa waktu lalu. Bahkan, fisik pemain Arema yang jauh lebih kuat membuat kami kesulitan untuk mengimbangi jalannya pertandingan,” ujar Agus. (dik/c10/diq)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: