Baru Disahkan, Tatib Sudah Dilanggar

Baru Disahkan, Tatib Sudah Dilanggar

Empat Pimpinan Dewan Diambil Sumpah  KUNINGAN – Sesuai jadwal, pelantikan empat pimpinan DPRD Kuningan periode 2014-2019 kemarin (28/10) digelar. Namun pada prosesi pelantikan tersebut, tata tertib DPRD yang baru saja disahkan ternyata dilanggar. Saat azan Duhur berkumandang, paripurna istimewa tetap berlanjut. Pantauan Radar, paripurna yang sedianya dimulai pukul 10.00, molor sekitar satu jam. Empat pimpinan dewan yang akan dilantik harus menghadapi dulu para pengunjuk rasa yang mengaspirasikan soal geothermal. Baru setelahnya, paripurna istimewa dibuka pimpinan DPRD sementara, Apang Sujaman SPd dan H Iis Istohari SE. Terlihat Sekretaris DPRD, HM Ridwan Setiawan SH MH MSi dipersilakan Apang untuk membacakan SK gubernur tentang pelantikan. Dengan tegap, birokrat setengah politisi tersebut berdiri di atas podium. Dalam SK Gubernur Jabar itu disebutkan empat nama yang hendak dilantik. “Yang pertama Rana Suparman SSos sebagai ketua DPRD. Kemudian tiga wakil ketua DPRD yakni Drs Toto Suharto SFarm Apt, H Uci Suryana SE dan Hj Kokom Komariyah,” sebut Ridwan di hadapan puluhan wakil rakyat dan ratusan undangan. Seperti yang diberitakan sebelumnya, keempat politisi yang dilantik berasal dari empat parpol peraih kursi terbanyak di parlemen daerah. Mulai dari Rana Suparman yang diutus PDIP sebagai partai pemenang pileg dengan raihan 10 kursi. Jabatan ketua dewan diduduki Rana untuk periode kedua kalinya setelah sebelumnya menggantikan Acep Purnama. Kemudian Toto Suharto yang diutus PAN dengan raihan 8 kursi. Selain itu, Uci Suryana dari Partai Golkar sebagai peraih 7 kursi dan Kokom Komariyah delegasi PKS yang mendapatkan 5 kursi. Keempatnya langsung berdiri di hadapan pimpinan dewan sementara untuk diambil sumpah oleh Ketua Pengadilan Negeri Kuningan. Tampak para petinggi Pemkab Kuningan menyaksikan prosesi tersebut. Seperti Bupati Hj Utje Ch Suganda MAP, Wabup H Acep Purnama MH, Sekda Drs H Yosep Setiawan MSi, serta unsur muspida baik dari kejaksaan, Kodim 0615 dan kepolisian. Terlihat menyaksikan pula mantan bupati dua periode, H Aang Hamid Suganda dengan mengenakan pakaian pramuka. Ia duduk berdampingan dengan H Yudi Budiana SH, Ketua DPD Partai Golkar Kuningan yang sudah melepaskan atributnya selaku wakil rakyat. Sebagaimana seremonial pelantikan, terdapat prosesi serah terima jabatan usai keempat pimpinan dewan definitif diambil sumpah. Apang Sujaman menyerahkan palu sidang didampingi Iis Istohari kepada Rana Suparman. Tidak lama kemudian, Rana beserta tiga wakilnya menduduki kursi yang sebelumnya diduduki Apang Sujaman dan Iis Istohari. Selaku ketua dewan, Rana membacakan sambutan yang dilanjutkan dengan sambutan Bupati Utje C Suganda. Pada rangkaian prosesi pelantikan tersebut, ternyata azan Duhur yang berkumandang di masjid sebrang tidak dihiraukan. Padahal sesuai dengan tatib yang telah disahkan, paripurna harus dihentikan untuk menunaikan salat Duhur. Namun pada saat itu, paripurna berlanjut hingga sekitar pukul 13.00 WIB. Disela paripurna itu pun tidak ada seorang anggota dewan yang mengacungkan tangan intrupsi. Politisi asal PKB, H Ujang Kosasih MSi kala dikonfirmasi menyebutkan, azan Duhur tersebut bukan berasal dari Masjid Al Amanah DPRD. Melainkan azan dari masjid di luar lingkungan DPRD. “Itu kan azan bukan dari Masjid Al Amanah,” jawab Ujang saat dikonfirmasi usai mengikuti paripurna. (ded)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: