Tol Laut Masuk APBNP 2015

Tol Laut Masuk APBNP 2015

Swasta dan BUMN Diminta Terlibat JAKARTA - Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo mulai merealisasikan konsep jaringan pelayaran perairan Indonesia atau yang diberi istilah tol laut. Megaproyek itu rencananya akan mulai dianggarkan dalam APBNP 2015. Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo dan Menko Perekonomian Sofyan Djalil kemarin memberikan paparan tertutup di hadapan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengenai tol laut tersebut. “Saat ini konsepnya masih terus digodok,” ujar Indroyono. Indroyono mengatakan, tol laut merupakan akses pelayaran kapal penumpang dan logistik dari barat menuju ke timur Indonesia. Selama ini, akses pelayaran itu belum dioptimalkan. Tol laut memungkinkan kapal-kapal dengan muatan besar bisa leluasa melewati jalur pelayaran nusantara. “Dalam pembangunannya pemerintah akan menggunakan dana APBN dan pihak swasta,” ujar Indroyono. Namun, dia belum bisa memastikan berapa besar biaya akan diperlukan untuk mewujudkan proyek tersebut. Dalam proyek tol laut ini, Kantor Menko Kemaritiman juga akan memberikan perhatian terkait perizinan. Menurut dia, selama ini perizinan untuk membangun proyek di Indonesia selama ini masih panjang. “Perizinan itu membuat sejumlah investor enggan menanamkan uangnya pada sejumlah proyek infrastruktur di Indonesia. Karena pihak swasta merasa proses perizinanan yang terlalu panjang,” jelasnya. Menko Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, anggaran pembangunan tol laut akan masuk di dalam RAPBNP 2015. Selain itu, dia juga mengharapkan keikutsertaan BUMN seperti Pelindo dalam membantu mewujudkan proyek tol laut. Sebab, jika hanya mengandalkan uang negara, proyek itu tidak akan bisa dibangun karena biayanya cukup besar. Meskipun belum memiliki anggaran, saat ini pemerintah sedang mempersiapkan sarana pendukung proyek itu. Yang paling utama yakni pembangunan pelabuhan. Pada tahap awal, akan ada lima pelabuhan besar yang akan dibangun. Yakni Belawan di Medan, Tanjung Priok di Jakarta, Tanjung Perak di Surabaya, juga pelabuhan di Makassar dan Papua. “Lima pelabuhan itu akan kami bangun,” ujarnya. Kelima pelabuhan besar itu akan dilengkapi dengan tambahan mesin crane. Selain itu pelabuhan akan dilengkapi fasilitas teknologi informasi sehingga semua pelayanan berbasis komputer. Persiapan yang lain yakni di sisi ketersediaan kapal. Sofyan optimistis, jika konsep tol laut berjalan, akan direspons perusahaan galangan kapal untuk membuat dalam jumlah besar. Saat ini ketersediaan kapal laut masih kurang. Lebih lanjut, Sofyan meyakinkan bahwa tol Laut adalah jawaban transportasi Indonesia. Sebab, selain memindahkan kemacetan, juga akan memeratakan ekonomi karena dua per tiga total luas Indonesia merupakan daerah perairan. “Amerika negara kontinental sehingga dia membangun highway. Kita negara kepulauan. Cocoknya tol laut,” terangnya. Menkeu Bambang P.S Brodjonegoro mengatakan, pekan ini pihaknya mulai membahas anggaran Kemenko Kemaritiman. “Setidaknya akan kita bahas anggaran untuk operasional dua bulan dulu lah,” ujar Bambang usai mengikuti pelantikan Ketua BPK di Gedung Sekretariat Mahkamah Agung, Jakarta. (aph/gun/sof)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: