Insentif PNS akan Dipangkas

Insentif PNS akan Dipangkas

Tunjangan Pegawai Dipertahankan, Segera Dibahas oleh Pemkot dan DPRD KESAMBI- Pagu anggaran belanja pegawai sebesar Rp601 miliar yang diusulkan dalam RAPBD 2015 bisa berubah. Hal ini pun diakui oleh Sekda Kota Cirebon Asep Dedi. Namun demikian, ia mengatakan pihaknya belum berani menentukan pemangkasan belanja pegawai 50 persen untuk bisa meembuka formasi CPNS tahun depan. \"Kita harus lihat dulu item per item, dan ini bisa dievaluasi dan diskusikan. Pemangkasan ini harus dilihat secara komprehensif,\" tukasnya saat dijumpai Radar Cirebon, kemarin. Dalam pembahasan tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) memang sempat dibahas mengenai efisiensi anggaran mengingat menurunnya angka dana alokasi umum (DAU) untuk tahun depan. Apabila dilihat dari tahun sebelumnya, penurunan DAU sebesar Rp6,1 miliar. Namun apabila dilihat dalam Kebijakan Umum Anggaran Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) 2015, penurunan DAU sebesar Rp41,1 miliar. Hal ini mengingat saat penyusunan diprediksi akan ada peningkatan DAU. Dengan adanya penurunan itu, maka harus ada efesiensi anggaran. Ia menyebutkan efisiensi anggaran belanja pegawai dimungkinkan akan dikurangi dari beberapa item pos belanja pegawai. Akan tetapi untuk item tunjangan pegawai akan tetap dipertahankan karena itu salah satu hak pegawai. \"Bisa saja dihemat dari item insentif dan honor pegawai, karena pos anggaran belanja ini kan terdiri dari beberapa komponen-kompenen,\" jelasnya. Ketua DPRD Kota Cirebon, Edi Suripno mengatakan pemangkasan ini akan dibahas di masing-masing alat kelengkapan dan komisi. Setelah pembahasan komisi baru dibahas dengan TAPD. \"Saya belum mengomentari lebih dalam, karena ini butuh pembahasan konkret mengenai angka nominal. Tapi yang pasti kita mengimbau untuk melakukan penghematan di belanja tidak langsung terutama di kegiatan program di kepagawaian,\" ujarnya. Terlebih, kata Edi, ada anjuran dari mendagri untuk dilakukan penghematan dan moratorium CPNS. \"Selain itu, angka pendapatan DAU kita kan menurun lebih dari Rp41 miliar. Maka kita ingin cari formula bagaimana bisa menutupi angka kekurangan itu,\" terangnya. Menurut politisi PDI Perjuangan itu, untuk mencover turunnya DAU bisa dilakukan dengan efesiensi dan meningkatkan pendapatan dari retribusi dan pajak daerah. \"Tahun depan harus tingkatkan pendapatan dari retribusi dan pajak daerah,\" tandasnya. Anggota Banggar, Dani Mardani mengaku akan mendukung jika Pemkot Cirebon akan memangkas belanja pegawai. \"Saya sangat respek, karena idealnya memang belanja publik itu harus lebih besar dari pada belanja aparatur,\" ucapnya. Akan tetapi, ia berpendapat semangat memangkas anggaran aparatur, tidak semata-mata hanya untuk membuka CPNS. \"Pemangkasan ini jangan semata-mata hanya untuk membuka formasi CPNS, tapi harus sebesar-besarnya diperuntukan bagi kesejahteraan rakyat. Jadi saya sih jelas menyatakan respek,\" ucap Plt Ketua DPD PAN Kota Cirebon itu, kemarin. Di lain sisi, ia menyebutkan angka Rp601 miliar untuk belanja pegawai tahun 2015 masih di atas 50 %. Memang angka ini bisa saja berubah mengingat RAPBD yang diserahkan wali kota akan dibahas kembali oleh DPRD. \"Saya pasti akan support nanti pas rapat pembahasan anggaran. kalau memungkinkan ada pemangkasan itu,\" tukasnya.  Dana yang dipangkas dari belanja pegawai itu, kata Dani, bisa diarahkan untuk kepentingan masyarakat, mulai dari kesehatan, pendidikan dan meningkatkan daya beli masyarakat. \"Misalkan, masih ada sekolah-sekolah narik SPP, kenapa kita selesaikan itu. Kemudian pembenahan infrastruktur dan pengembangan ekonomi masyarakat untuk meningkatkan indikator kesejahteraan rakyat Cirebon, bukan semata-mata untuk kepentingan membuka CPNS saja,\" tuntasnya. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: