Catalunya Antusias Gelar Referendum

Catalunya Antusias Gelar Referendum

SPANYOL - Larangan dari Mahkamah Konstitusi (MK) tidak membuat warga Catalunya mundur. Meski tidak diakui pemerintah Spanyol, Catalunya tetap menggelar referendum. Ribuan orang antusias datang ke berbagai tempat pemungutan suara untuk memberikan hak pilih. Pemilihan dilakukan mulai pukul 09.00 waktu setempat. \"Meski ini mungkin tidak diakui secara resmi, saya pikir yang paling penting adalah mereka (pemerintah Spanyol, red) mendengarkan kami. Semakin banyak yang memberikan suara dan semakin keras suara yang kita buat, itu semakin baik,\" ujar Martin Arbaizar, salah seorang pemilih. Karena tidak resmi, seluruh petugas di lokasi pemungutan suara terdiri atas sukarelawan. Ada sekitar 41 ribu sukarelawan yang terjun langsung untuk membantu. Pemerintah Spanyol sebelumnya memperingatkan bahwa mereka tidak boleh menggunakan fasilitas publik sebagai lokasi pemilihan. Namun, hal itu tidak digubris. Sebagian besar lokasi pemungutan suara berada di sekolah-sekolah dan balai kota di seantero Catalunya. Dalam referendum tersebut, juga tidak ada daftar pemilih tetap. Namun, pemerintah Catalunya menyatakan, penduduk yang berusia di atas 16 tahun sudah memenuhi syarat untuk memilih. Jumlahnya lebih dari 5,4 juta orang. Pemilih diberi dua pertanyaan. Yang pertama, apakah mereka ingin Catalunya menjadi sebuah negara? Jika jawabannya iya, pertanyaan kedua adalah apakah mereka ingin negara tersebut merdeka? Hasil dari pemungutan suara itu memang tidak akan membuat Catalunya serta-merta  merdeka dan memisahkan diri dari Spanyol seperti referendum yang diselenggarakan Skotlandia. Pemungutan suara tersebut hanya sebuah simbolis. Hasilnya akan dipakai sebagai acuan untuk melangkah lebih jauh menuju kemerdekaan Catalunya. Sejauh ini, pemerintah Spanyol belum memutuskan konsekuensi apa yang bakal diterima para petinggi Catalunya, relawan di tempat pemungutan suara, dan warga yang mendukung Catalunya merdeka. Kemungkinan hukuman bakal diberikan saat proses referendum telah berakhir. \"Saya tidak tahu apa yang akan mereka (pemerintah Spanyol, red) lakukan. Itu tidak bergantung pada kami. Tetapi, jika mereka memiliki sedikit saja akal sehat, saya rasa tindakan apa pun di luar kebiasaan adalah serangan langsung pada demokrasi dan hak dasar,\" ujar pemimpin tertinggi Catalunya Artur Mas. Di sisi lain, tidak semua warga Catalunya ingin memisahkan diri. Kelompok yang menamakan diri The Libres e Iguales (Bebas dan Setara, red) mengadakan protes di belasan kota. Mereka tetap ingin bergabung dengan Spanyol. Perdana Menteri (PM) Spanyol Mariano Rajoy menegaskan bahwa pemungutan suara itu tidak akan membawa efek apa pun. (afp/reuters)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: