Hamas Bantah Tudingan Fatah

Hamas Bantah Tudingan Fatah

GAZA - Khalil al-Hayyah, pejabat senior Hamas, membantah tuduhan kelompok Fatah berada di balik pemboman rumah dan mobil saingan politiknya. \"Kami terkejut oleh pemboman rumah saudara kami dari Fatah. Itu dikutuk semua orang Palestina,\" ujar Al-Hayyahsaat berada di jalur Gaza untuk menghormati keluarga korban tewas serangan Israel ke jalur Gaza. Menurut Al Hayyah, sangat penting menemukan pelakunya secepat mungkin. Ia menyerukan kepada semua warga Palestina untuk mencari sang pelaku, sehingga Hamas tidak dipersalahkan. \"Hamas dan sayap militernya hanya punya satu musuh, yaitu Israel. Kami menyeru kepada saudar kami dari Fatah untuk muncul, sebelum menuduh kami,\" katanya. Al Hayyah menuturkan, sangat tidak bermanfaat bersembunyi di balik tindakan pemboman saudara sendiri. Jika Fatah memiliki informasi soal pemboman, sebaiknya menghubungi aparat keamanan. Salah satu sasaran pemboman adalah podium untuk peringatan kematian Yasser Arafat, pemimpin Fatah. Hamas akan melanjutkan acara itu, untuk menunjukan niat baik tentang perlunya rekonsiliasi. Ditempat terpisah, Kelompok sayap kanan Israel bersumpah akan membakar Masjid Al Aqsa dan mendirikan Kuil Yahudi di atas reruntuhannya. Omri Ganor dari Way of Life Organization, salah satu penyelenggara aksi protes, mengatakan orang Yahudi akan terus berupaya menduduki Masjid Al Aqsa tanpa pernah takut terhada serangan umat Islam. Ynetnew. com melaporkan kelompok Yahudi garis percaya Kuil Ketiga Yahudi harus dibangun kembali, dan lokasinya di Masjid Al Aqsa. \"Dengan karunia Tuhan, kami akan membangun kuil itu di situ,\" ujar Ganor seraya menunjuk ke Masjid Al Aqsa. Hampir setiap hari terjadi bentrok fisik di sekitar Masjid Al Aqsa. Pemukim Arab Palestina tidak lelah melawan polisi Israel yang memberi akses kepada Yahudi garis keras. Isu Masjid Al Aqsa diperkirakan akan terus memanas, dan menimbulkan korban jiwa. Hamas dikabarkan telah membentuk pasukan khusus untuk melindungi Al Aqsa. Di Tel Aviv, Benjamin Netanyahu sedang menyusun rencana memindahkan seluruh pemukim Arab di sekitar Al Aqsa ke Jalur Gaza, untuk memudahkan pengambil alihan masjid. Anehnya, tidak ada gerakan massa di negara-negara Muslim, termasuk di Indonesia. (afp/bbc)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: