Jembatan Cisaat Nyaris Putus
Sambungan Jembatan dengan Badan Jalan Sudah Terpisah GEBANG - Jembatan Cisaat yang berada di Blok 1 Desa Dompyong Kulon, Kecamatan Gebang dikeluhkan masyarakat sekitar. Warga mengeluh kondisi jembatan yang konstruksinya sudah tua, sehingga dikhawatirkan mengancam keselamatan pengguna jembatan saat melintas. Berdasarkan pantauan Radar, kemarin (14/10), jembatan yang dibangun pada masa kolonial Belanda ini terlihat mulai terpisah antara sambungan jembatan dengan badan jalan. Pagar besi jembatan pun terpotong dengan sendirinya karena mengalami korosi. Kerusakan terparah pada jembatan ini terjadi di bawah jembatan. Besi dan kayu yang menjadi landasan jembatan sudah keropos, begitu juga dengan cor-corannya sudah mulai terlepas karena getaran kendaraan yang melintasi jembatan tersebut. Menurut Kuwu Desa Dompyong Kulon, Didi Rosyidi pihaknya sering menerima keluhan dari masyarakat soal kondisi jembatan Cisaat. Masyarakat menganggap jembatan itu mempunyai fungsi yang sangat vital bagi mobilitas masyarakat setempat, karena jembatan itu yang menjadi akses utama menuju ke desa lain. “Boleh dibilang, jembatan ini akses satu-satunya masyarakat Dompyong Kulon apabila hendak menyeberang ke desa dan kecamatan lain seperti ke Desa Getrakmoyan Kecamatan Pangenan, Desa Gembongan Kecamatan Babakan dan Desa Tamblang Kecamatan Karangsembung,” tuturnya. Dikatakan, kerusakan jembatan ini dimulai sejak lama dan disebabkan oleh faktor alamiah, seperti cuaca dan lingkungan sekitar terutama kendaraan yang melintas dengan bobot melebihi kapasitas jembatan. “Sejak dibangun pada zaman Belanda, jembatan ini sepengetahuan saya belum pernah diperbaiki,” katanya. Ia menambahkan, perbaikan jembatan Cisaat memang seharusnya segera dilakukan, mengingat pentingnya jembatan tersebut dan dikhawatirkan akan berdampak luas jika tidak segera mendapat perhatian pemerintah terutama Dinas PU Bina Marga. “Jika tidak segera diperbaiki, takut membahayakan pengendara seperti roboh dengan sendirinya,” imbuhnya. Sementara, salah seorang pengendara yang melintasi jembatan itu, Syarif mengaku selalu was-was apabila melintasi jembatan Cisaat. Tapi, dirinya tidak punya pilihan selain melewati jembatan itu, karena akses satu-satunya menuju desa tetangga. “Ya, takut tiba-tiba jembatan roboh saja, karena dasar jembatan sudah keropos. Makanya, kendaraan roda empat harus berhati-hati,” paparnya. Pihaknya berharap, ada perhatian pemerintah untuk merehabilitasi jembatan Cisaat agar masyarakat merasa nyaman dan aman. “Kita sudah bayar pajak, jadi pemerintah harus mengembalikan dana pajak itu untuk membangun infrastruktur,” pungkasnya. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: