Puing MH17 Mulai Dievakuasi
GRABOVE - Setelah empat bulan terkatung-katung, puing-puing pesawat MH17 akhirnya dievakuasi dari Desa Grabove, Donetsk, Ukraina, kemarin (16/11). Adalah para pekerja Kementerian Kedaruratan Republik Rakyat Donetsk (pemberontak pro-Rusia, red) yang memotong dan mengangkutnya. Puing-puing itu akan dikirimkan ke Belanda untuk diteliti. Evakuasi tersebut diawasi Badan Keselamatan Belanda. “Badan Keselamatan Belanda menugaskan pengambilan puing ini dan mengirimkannya ke Belanda sebagai bagian dari penyelidikan penyebab jatuhnya pesawat MH17,” ujar seorang tim akhir dari Belanda. Evakuasi itu diperkirakan memakan waktu beberapa hari. Pesawat jenis Boeing 777 yang terbang dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur tersebut jatuh pada 17 Juli lalu. Sebanyak 298 penumpang dan kru pesawat tidak selamat. Warga Belanda yang ikut tewas dalam insiden itu berjumlah 193 orang. Evakuasi tersebut baru bisa dilakukan setelah kesepakatan dengan para pemberontak tercapai. Sebelumnya, akses ke lokasi jatuhnya pesawat sangat dibatasi mereka. Di tempat terpisah, televisi milik pemerintah Rusia, Channel One, membeberkan bukti-bukti bahwa MH17 tidak hancur karena dirudal dengan misil BUK dari bawah. Namun, pesawat itu ditembak pesawat jet tempur milik Ukraina. Foto-foto yang membuktikan hal tersebut ditayangkan dalam acara Odnako pada Jumat petang (14/11). Presenter Channel One Dmitry Borisov menjelaskan, foto itu diambil satelit milik salah satu negara barat. Dalam foto tersebut tampak pesawat jet tempur menembakkan misil pada pesawat penumpang di atas langit Ukraina. Selama ini Rusia memang bersikukuh bahwa Ukraina-lah yang menembak MH17, bukan para pemberontak, apalagi Moskow. Meski begitu, para ahli berpendapat bahwa foto itu hanyalah sebuah lelucon kasar dan gambar yang dibuat-buat. Salah satu indikasinya adalah sisi yang diserang jet tempur tersebut tidak sesuai dengan kerusakan pada MH17. Bellingcat, peneliti dari Inggris, bahkan menyatakan foto itu adalah kompilasi yang kasar dari beberapa foto. Tanda bahwa foto tersebut diambil dari Google Earth pada 2012 bahkan masih belum dihilangkan. (AFP/Reuters/sha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: