Mengatasi, Bukan Menaklukkan
(3 Inggris v Slovenia 1) LONDON – Inggris memang mempertahankan catatan 100 persen alias menang terus dalam kualifikasi Euro 2016. Kemenangan 3-1 (0-0) atas Slovenia di Stadion Wembley, London, kemarin dini hari WIB (16/11) mengukuhkan tim berjuluk Three Lions tersebut di puncak klasemen Grup E dengan raihan 12 poin dari empat laga. Tetapi, selain kemenangan itu diraih dengan tidak mudah, penampilan Inggris saat menjamu Slovenia kurang memuaskan. Pada 45 menit pertama, Wayne Rooney dkk sangat lemah dalam kreativitas menghadapi tamu yang sangat defensif. Mereka bermain monoton dalam tempo rendah. Baru setelah gawang Joe Hart kebobolan gol bunuh diri Jordan Henderson pada menit ke-58, performa Inggris mulai hidup. Hanya dalam 13 menit setelah gol tersebut Inggris tiga kali membobol gawang lawan. Gol pertama melalui penalti Rooney setelah dia dijatuhkan di kotak terlarang semenit setelah Three Lions tertinggal. Dua gol berikutnya lahir dari kaki Daniel Welbeck, yakni pada menit ke-66 dan ke-72. Pelatih Inggris, Roy Hodgson mengatakan, timnya memang tampil tidak meyakinkan. Tapi, dia sudah memperkirakan bahwa laga melawan Slovenia tidak akan gampang. Anak asuhnya bisa meraih kemenangan karena mampu mempertahankan level permainan. ’’Slovenia bermain disiplin dan terorganisasi. Kami bisa mengatasi mereka. Tapi, kami tidak bisa benar-benar menaklukkan mereka,’’ kata Hodgson sebagaimana dikutip Daily Star. Mantan manajer Liverpool dan Inter Milan itu mengatakan, gol bunuh diri Henderson sempat membuat dirinya drop. Tapi, dia bersyukur skuad Three Lions berhasil merespons dengan baik dan cepat. Pelatih 67 tahun itu mengungkapkan bahwa pada babak pertama, Inggris bermain buruk. Mereka baru mampu tampil lebih baik di babak kedua, khususnya setelah kebobolan. ’’Tiga gol kami terjadi di babak kedua. Tiga gol itu sudah lebih dari cukup untuk menang,’’ katanya. Slovenia saat ini menghuni peringkat ketiga Grup E dengan koleksi 6 angka hasil dua victory dari empat laga. Pasukan Srecko Katanec itu bakal bersaing ketat dengan dua tim lain yang sama-sama mengoleksi enam poin. Yakni, Lithuania dan Swiss. Meski timnya kalah setelah sempat unggul dahulu, Katanec tidak menyalahkan para pemain. Padahal, sepanjang 90 menit tidak ada satu pun tendangan Slovenia yang on target. ’’Kami harus realistis. Banyak pemain kami yang tidak berada di level fisik dan mental yang bagus. Jika ingin mengalahkan tim seperti Inggris, Anda harus berada di level excellent. Tidak cukup sekadar fit. Kamu juga tidak boleh membuat banyak kesalahan seperti yang kami lakukan di laga-laga selanjutnya,’’ kata Katanec sebagaimana dikutip RTV Slo. Dia memuji anak asuhnya yang membuat Inggris frustrasi di babak pertama. Bahkan, sepanjang babak pertama hampir tidak ada peluang bagus yang didapat lawan. Katanec menyebutkan, anak buahnya bertahan dengan solid dan stabil. Terkait dengan peluang lolos ke babak selanjutnya, Katanec memilih bersikap tenang. ’’Kami selalu berkata bahwa Inggris dan Swiss adalah nomor satu dan dua di grup ini. Kami sadar, kami adalah tim kecil. Tapi, kami akan terus bertarung untuk memperebutkan apa yang tersisa hingga laga terakhir,’’ katanya. (aga/c4/ttg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: