Kuningan Kaya Batu Alam
Mulai Batu Suiseki hingga Batu Ciniru CILIMUS - Saat ini di Indonesia tengah booming aneka macam batu khususnya batu mulia yang digunakan untuk cincin, kalung dan anting. Jauh sebelum demam batu mulia, Kuningan sudah sejak lama disebut sebagai penghasil batu alam yang jarang dimiliki daerah lain yakni batu suiseki. Batu suiseki adalah, batu yang terdapat di daerah aliran sungai tertentu. Jenis batu ini, dibentuk oleh proses alam yang sangat lama, sehingga batu bekas letusan gunung berapi ini terbentuk dengan sendirinya, dengan berbagai bentuk yang unik dan menarik. Di Kuningan daerah Ciniru merupakan gudang batu jenis ini. Bukan hanya batu suiseki tapi batu akik pun ada. Ternyata potensi batu akik dan suiseki di Kuningan melimpah. “Jangan salah Kuningan juga banyak memiliki pontesi batu alam dan yangh sudah terbukti adalah batu suiseki. Untuk batu akik pun saat ini sudah banyak dilirik dan tidak kalah dari batu asal Aceh, Sumatera, Kalimantan,” ucap Kuswara yang merupakan ketua komunitas pencinta batu alam yang diberi nama Ciremai Stone kepada Radar, kemarin (16/11). Kuswara yang dampingi oleh dua anggotanya Yanto dan Agam menerangkan, untuk batu suiseki saat ini memang tidak booming. Namun, peminat tetap banyak sehingga harga jualnya pun tetap stabil. Menurut pri yang juga anggota Polsek Ciniru itu menyebutukan, bagi yang mencintai keindahan batu asli Ciniru itu tetap mendapat tempat. Bahkan, apabila bentuknya indah harganya bisa mencapai puluhan juta. “Kini batut akik asli Ciniru pun mulai meramaikan pasar batu mulia,” jelasnya. Sementara itu Agam dan Yanto menambahkan, batut akik selain dari Ciniru juga ada dari Japara dan beberapa aliran sungai yang ada di Kuningan. Untuk menentukan keindahan batu tentunya harus pintar dalam mencari batu dan juga dalam membentuknya. Sebab, batu sudah terbentuk secara alamiah. “Kalau saya dalam membentuk batu tidak hanya untuk batu ali tapi juga beragam. Bisa dijadikan pajangan di rumah dengan dibentuk berupa binatang,” ucap Agam yang merupakan pegawai PLN Cilimus. Ia menerangkan, meski saat ini batu tengah booming tapi pihaknya dalam menjual tidak semena-semena. Ia ingin warga menyukai batu alam bukan karena tengah demam tapi memang ingin seterusnya karena batu itu menawarkan keindahan dan kedamaian. Masih di tempat yang sama, Yanto menerangkan, dengan dibentuk komunitas baru pencinta batu pihaknya ingin membuktikan bahwa potensi batu yang dimililki Kuningan tidak kalah hebat. Ia menjamin corak yang dihasilkan bisa mengalahkan batu dari daerah lain. (mus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: