Warga Citangtu Gelar Babarit
KUNINGAN - Kabupaten Kuningan ternyata kaya dengan berbagai tradisi peninggalan leluhur. Jika warga Cibuntu, Kecamatan Pasawahan dan penduduk Desa Cikeleng, Kecamatan Japara bangga dengan tradisi sedekah bumi, hal ini juga dirasakan masyarakat lingkungan Talahab, Kelurahan Citangtu, Kecamatan Kuningan. Meski hanya berjarak sepelemparan batu dari pusat pemerintahan kabupaten, namun masyarakat Talahab masih mempertahankan tradisi lama yang kental dengan nilai kemanusian. Nyaris saban tahun, penduduk setempat menggelar tradisi babarit-sabumi. Untuk tahun ini dihelat kemarin (19/11). Acara babarit sabumi ternyata mendapat perhatian dari petinggi pemkab. Bupati Hj Utje Ch Suganda dan Wabup H Aceo Purnama SH MH dan Ketua DPRD Rana Suparman SSos ambil bagian dalam kegiatan tersebut. Hadir juga Kepala Disparbud, Drs Teddy Suminar MSi serta tamu undangan lainnya. Kemeriahan terasa kala acara akan digelar. Meski sempat hujan, acara tetap berjalan yang diawali dengan rombongan dan iring-iringan baton dari masyarakat setempat menuju gedung balai pertemuan. Hampir seluruh masyarakat lingkungan Talahab ikut tradisi babarit sabumi. Mereka terlihat senang ketika acara berlangsung. “Acara babarit sabumi yang selalu dilaksanakan setiap pergantian tahun Hijriah. Ini merupakan wujud kegotongroyongan dan rasa syukur masyarakat Talahab kepada Tuhan Yang Maha Esa. Caranya yaitu dengan mengumpulkan hasil bumi,” kata ketua RW 04 Lingkungan Talahab, Didi Sunardi. Bupati Hj Utje h Suganda SSos mengatakan, dalam melestarikan kebudayaan babarit merupakan wujud rasa syukur dari masyarakat kepada Allah SWT. Semua ini dikarenakan berkah dari Yang Maha Kuasa yang diberikan kepada mereka dari hasil pertanian yang melimpah, dan diberikan kesehatan. Bagaimana rasa gotong royong, kebersamaan dan saling membantu. “Saya secara pribadi menyambut baik kegiatan babarit sabumi. Saya harap seluruh desa melakukan hal yang sama. Dengan rasa kebersamaan ini di wilayah tersebut akan kondusif,” kata bupati. Kabupaten Kuningan sendiri selalu melakukan acara budaya babarit ini dalam momon-momen hari besar. Seperti dalam acara Hari Jadi Kuningan yang pelaksanaannya sangat luar biasa. Belum lagi tradisi serupa yang digelar desa-desa lainnya. “Ini salah satu cerminan masyarakat Sunda yang lebih mengetengahkan silih asuh dan silih asah. Ini juga merupakan kearifan lokal karena kita harus mempunyai identitas bangsa,” tutur Utje yang disambut aplaus dari masyarakat Talahab. Kadisparbud Drs Teddy Suminar MSi menambahkan, bahwa masyarakat Kabupaten Kuningan sudah mulai memperlihatkan keinginannnya untuk memelihara budaya Sunda. Kegiatan babarit tidak hanya di lingkungan Kelurahan Citangtu, melainkan di berbagai wilayah lainnya. Tidak kurang dari 15 desa di Kabupaten Kuningan sering menyelenggarakan kegiatan babarit ini. “Dengan adanya kegiatan babarit ini merupakan kegiatan kebersamaan dalam kearifan lokal pada zaman dahulu. Ini memperlihatkan budaya gotong royong antara masyarakat setempat dalam hal membangun desa sendiri. Karena itu kami sangat mendukung setiap acara tradisi yang kental dengan budaya dan kearifan lokal,” ungkap Teddy. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: