Maling Bobol Uniku
Tiga Ruangan Dijebol Pelaku, Jarah Ratusan Juta Rupiah KUNINGAN - Setelah cukup mereda beberapa waktu lalu, aksi tindak kejahatan berupa pencurian dengan pemberatan (curat) kembali terjadi di wilayah hukum Polres Kuningan. Tidak tanggung-tanggung, para pelaku membobol tiga ruangan di Universitas Kuningan (Uniku) yang berada di Jalan Cut Nyak Dien, Jumat (21/11). Kuat dugaan kejadian ini berlangsung dini hari saat para penjaga keamanan lengah. Aksi kejahatan itu baru diketahui petugas kampus pagi hari ketika mau masuk ke dalam ruangan. Ketiga ruangan yang menjadi sasaran kawanan penjahat itu adalah Tata Usaha Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Kehutanan dan ruang Asisten Rektor. Dari ruang Tata Usaha FKIP yang terletak tak jauh dari masjid kampus, kawanan maling berhasil menggondol uang ratusan juta rupiah yang disimpan di dalam brankas di salah satu ruangan tersebut. Sedangkan dari dua ruangan lainnya yang juga dibobol dilaporkan tidak ada barang yang hilang. Para pelaku diduga merusak pintu masuk ruang TU dengan cara mencongkelnya. Pantauan Radar, petugas kepolisian dari Polsek Kuningan dan Satreskrim Polres yang mendapat laporan dari pengelola kampus segera menuju lokasi kejadian. Petugas kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan melarang masuk siapa pun juga ke dalam ruangan. Sejumlah saksi dimintai keterangan termasuk satpam yang malam itu bertugas, Yadi. Dengan teliti, satu per satu penyidik memeriksa barang di dalam ruangan untuk mencari sidik jari pelaku. Brankas kosong yang sudah dijebol tersangka juga diperiksa petugas. KBO Reskrim, Iptu Herie Pramono SH, Kapolsek Kuningan, Kompol Endin Wahyudin dan Kanit PPA, Aipda Dahroji berada di tempat kejadian untuk melakukan penyelidikan. “Kami belum bisa memberikan keterangan, karena masih dalam tahap pemeriksaan. Silakan kepada teman-teman media untuk menunggu di luar, jangan masuk ke dalam TKP. Ini untuk mencegah hilangnya barang bukti di lokasi kejadian,” imbau Herie kepada wartawan. Sementara Yadi, satpam yang malam itu bertugas mengatakan, dirinya yang kebagian sif malam mulai masuk pukul 23.00 WIB, sempat melakukan pemeriksaan di gedung FKIP sekitar pukul 03.00 WIB. Dia memeriksa satu per satu pintu ruangan yang ada di fakultas berlantai tiga tersebut. “Sekitar pukul 03.00 saya masih keliling di gedung ini dan tidak melihat hal yang mencurigakan. Semuanya terlihat aman, dan pintu-pintu ruangan juga terkunci. Usai patroli saya kembali ke pos dan pukul 07.00 saya lepas kerja, karena ada pergantian sif,” katanya. Hanya saja Yadi menjelaskan, jika di lantai tiga gedung FKIP banyak mahasiswa yang menginap lantaran malamnya diadakan temu warga. Kegiatan itu diselenggarakan oleh Hima. “Saya lihat di lantai tiga banyak mahasiswa yang tergabung dalam Hima sedang menyelenggarakan kegiatan yaitu temu warga. Bahkan usai acara ada yang menginap. Karena banyak mahasiswa saya merasa tenang. Saya sendiri tidak lagi memeriksa lokasi karena menganggap sudah aman, ditambah banyak mahasiswa yang nginap. Makanya saya kaget begitu dikabari ruangan TU FKIP dijebol maling,” terang Yadi. Kepala TU FKIP, Budi Yogaswara didampingi stafnya, Andriyanto menuturkan, uang yang dibawa kabur para penjahat ditaksir mencapai 300 juta lebih. Rinciannya uang yang sudah dihitung sebesar Rp170 juta dan dimasukan ke dalam brankas, ditambah lagi uang untuk gaji dosen dan karyawan fakultas. “Uang yang Rp170 juta itu berasal dari pembayaran uang kuliah mahasiswa, dan uang kegiatan lainnya. Sedangkan uang sisanya belum dihitung dan itu untuk gaji staf pengajar di sini. Diperkirakan semuanya mencapai Rp300 jutaan lebih,” ungkapnya. Berdasarkan catatan Radar, aksi pembobolan terhadap lembaga pendidikan kerap terjadi dan belum ada satu pun tersangkanya yang berhasil diamankan kepolisian. Mayoritas aksi pembobolan dilakukan kawanan penjahat terhadap sekolah-sekolah mulai SD sampai SMA. Sasarannya yakni pencurian peralatan komputer. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: