Minta Pengurus Tahu Diri, DPR akan Panggil PSSI
JAKARTA - PSSI harus siap-siap mempertanggungjawabkan hasil buruk dan kekalahan memalukan atas Filipina dengan skor 4-0 di Piala AFF 2014. Setelah Menpora Imam Nahrawi mewacanakan moratorium atas PSSI, kini giliran komisi X DPR RI yang mengkritik PSSI dan bersiap memanggil induk olahraga sepak bola tanah air tersebut. Ketua Komisi X DPR Teuku Riefky Harsya terang-terangan menyebut PSSI harus bertanggung jawab atas kekalahan memalukan 0-4 dari Filipina. Dalam kacamata Riefky, Filipina yang baru membangun sepakbola dalam lima tahun belakangan memberikan tamparan kuat kepada Indonesia Selasa (25/11) lalu. “Kami akan panggil PSSI beserta jajaran pelatih timnas setelah Piala AFF. Kami ingin mendengar langsung, kenapa sih sepak bola yang jadi olahraga terbesar prestasinya terus memburuk,” ucapnya, kemarin (26/11). Bukan sekadar menghakimi PSSI atas kekalahan tersebut, Riefky bersama seluruh anggota Komisi X juga akan memberikan penilaian atas program mereka. “Kita akan koreksi dan beri masukan kepada PSSI,” tambah politisi asal Partai Demokrat tersebut. Rentetan peristiwa buruk sepak bola Indonesia seperti kekalahan timnas U-19 di AFC U-19, sepak bola gajah PSS versus PSIS, terakhir dibekap Filipina sungguh satu ironis menurut Riefky. Prestasi sepak bola Indonesia tak berbanding lurus dengan atmosfer sepak bola yang terus bergairah. “Harus dicari dimana letak problem PSSI. Kami yang membidangi pendidikan, kebudayaan, pariwisata, pemudan dan olahraga harus tahu nih. Ada apa dengan olahraga terfavorit tanah air ini,” kata pria asal Aceh tersebut. Sementara itu, pelaku lama sekaligus pengamat sepak bola Sutiyoso, menyayangkan kegagalan dan minimnya prestasi terus menggelayuti PSSI. Bagi dia, bukan hanya program Timnas yang salah, tapi dari kepengurusan juga harus bertanggung jawab. Lelaki yang akrab disapa Bang Yos tersebut, menilai masalah gagal berprestasi ini sejatinya berulang setiap tahun. Tapi, di tahun ini, kegagalan itu terakumulasi dengan banyaknya masalah di sepak bola Indonesia. “Apalagi sepak bola gajah, itu sangat memalukan. Bukan hanya pelakunya yang harus disanksi, pengurus yang tak becus menangani masalah ini dan membongkar sampai akarnya, juga harus tahu diri dan tanggung jawab,” tegas dia. Khusus untuk Timnas, Sutiyoso mengkritik pemain naturalisasi yang dipilih oleh pelatih Timnas. Alasannya, kualitasnya ternyata setara pemain lokal dan kurang bisa mengangkat permainan tim. “Filipina itu contoh naturalisasi yang tepat. Memang berkualitas diambil. Itu pasti pengurusnya sudah memiliki visi, kalau di PSSI ini kok belum ya,” ungkap mantan Gubernur Jakarta tersebut. (aam/dra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: