Panitia Coret Nama Sunjaya?
Terkait Penjaringan Calon Ketua DPC PDIP SUMBER - Nama Bupati Cirebon Drs H Sunjaya Purwadisastra MM MSi tidak muncul dalam proses penjaringan calon ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP). Kabarnya, setiap nama Sunjaya muncul panitia diduga mencoretnya. Ketika dikonfirmasi mengenai kabar tersebut, panitia penjaringan dan penyaringan bakal calon PAC, DPC dan DPD, Emon Purnomo SH membantahnya. “Kami pernah mencoret siapa pun,” tukasnya. Ia menjelaskan, kewenangan DPC hanya menjaring seluruh usulan yang masuk dari ranting untuk mengusulkan bakal calon ketua DPC dan usulan PAC untuk bakal calon ketua DPD, sesuai dengan ketentuan SK No 066 dan 067. “Kita ikuti aturan main saja yang sudah diatur dalam dua SK tersebut. Nama-nama yang diusulkan lalu diplenokan oleh DPC, minimal 3 orang dan maksimal 5 orang yang akan dibawa ke meja DPP. Di sana, nama yang diusulkan oleh DPC akan fit and proper test lalu dimusyawarahkan untuk mufakat,” terang Emon. Di tempat terpisah, Bupati Sunjaya membeberkan bahwa sampai saat ini pihaknya belum mempunyai keinginan untuk mencalonkan diri sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon. Namun, jika masyarakat PDI Perjuangan berkehendak untuk memunculkan namanya, sebagai kader partai ia pun siap. “Apapun bentuknya dan apa pun resikonya, jika mereka berkehendak saya siap. Tapi, kalau mencalonkan diri saya belum ada pikiran,” bebernya. Ia pun sangat menghormati proses penjaringan dan penyaringan bakal calon ketua DPC yang saat ini tengah berlangsung, karena hal tersebut merupakan salah satu tahapan yang harus dilewati dalam melangsungkaan estafet kepemimpinan PDI Perjuangan di Kabupaten Cirebon. “Soal adanya coret mencoret, itu kewenangan panitia. Yang pasti saya sangat menghormati mekanisme partai,” tutur Sunjaya. Pada bagian lain, dari beberapa usulan ranting dan PAC PDI Perjuangan yang sudah melakukan proses penjaringan, khususnya mereka yang berada di daerah pemilihan (dapil) I dan III muncul nama H Tasiya Soemadi, H Mustofa, Carila Rohandi, Suhendi Azhari, Aceng Sudaman dan Arjaya. “Tapi, ini belum semuanya. Bisa saja ada nama baru, karena tahapan ini baru sampai di dapil IV sekarang. Awal pekan depan, nanti dapil V sampai VII,” ujar Ketua DPC PDI Perjuangaan Kabupaten Cirebon, H Tasiya Soemadi usai menyampaikan sambutan pembukaan rapat penjaringan dan penyaringan bakal calon PAC, DPC dan DPD PDI Perjuangan, kemarin sore (28/11). Pria yang biasa disapa Gotas ini menyatakan tujuan dari dilaksanakannya proses ini untuk menentukan pimpinan partai yang mantap ideologi partainya, mantap kadernya, mantap organisasi, mantap programnya dan mantap SDM-nya. Tantangan PDI Perjuangan ke depan sangatlah besar, oleh karena itu dibutuhkan pimpinan partai yang memiliki kelima kriteria mantap tersebut. “Partai kita adalah partai ideologi. Makanya DPP mengeluarkan SK No 066 dan 067 sebagai kerangka acuan pemilihan ketua pimpinan struktural partai dengan mekanisme musyawarah untuk mencapai mufakat,” ungkapnya. Ditegaskan, yang harus dikedepankan dalam proses penjaringan dan penyaringan bakal calon Ketua PAC, DPC dan DPD ini adalah pengurus partai. Walaupun memang PDI Perjuangan pun mempunyai petugas partai, seperti bupati, wakil bupati, ketua DPRD dan anggota fraksi di DPR/DPRD yang terkadang jabatan itu bisa didapat melalui proses kontrak atau sewa. “Pengurus partai itu, ya pengurus ranting, ketua ranting, pengurus PAC, ketua PAC, pengurus DPC dan ketua DPC,” tegasnya. Makanya, dalam proses ini yang harus dikedepankan adalah aturan yang ada, yakni SK No 066 dan 067 yang dikeluarkan oleh DPP PDI Perjuangan. Kalau aturan itu tidak dipakai, berarti bukan orang PDI Perjuangan dan harus keluar dari keanggotaan partai. Sebab, berdasarkan pengalaman, PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon termasuk yang diunggulkan di Jawa Barat, karena selalu menang disetiap penyelenggaraan pemilu. Makanya, banyak pihak yang berusaha ingin menghancurkan atau memecah belah partai ini. “Setiap pengurus ranting pasti ingin menjadi pengurus PAC, pengurus PAC pasti ingin menjadi pengurus DPC. Makanya, PDI Perjuangan sangat berusaha mengeliminir masuknya kutu loncat, sehingga kaderisasi di tubuh partai bisa berjalan,” pungkas Gotas. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: