Giliran Disdik dan DCKTR Diperiksa Kejari

Giliran Disdik dan DCKTR Diperiksa Kejari

Kepala Disdukcapil Kembali Diundang untuk Klarifikasi SUMBER- Kasus tindak pidana korupsi di Pemerintahan Kabupaten Cirebon satu per satu diselidiki Kejaksaan Negeri Sumber. Di tahun 2014 ini Kejaksaan Negeri Sumber berupaya mengungkap lima kasus dugaan penyalahgunaan anggaran di Dinas Pendidikan, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR), Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan proyek jalan tol di Desa Luwigajah. Kepala Kejaksaan Negeri Sumber Dedie Tri Hariyadi SH MH didampingi Kasi Intelejen Yan Ardiyanto Jaya SH MM mengungkapkan, khusus di DCKTR ada dugaan penyimpangan APBD tahun 2003-2004 untuk kegiatan penanggulangan dampak subsidi energi dan sarana air bersih sebesar Rp1,2 miliar. \"Karena temuan ini sudah cukup lama, maka dalam penyelidikan kami meminta bantuan dari tenaga ahli untuk melihat konstruksi bangunan, karena ini berkaitan dengan teknis bangunan,\" ujar Dedie, kepada Radar saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (9/12). Menurutnya, OPD lainnya yang sedang ditangani adalah dinas pendidikan yang terdapat indikasi dugaan pemotongan dana bantuan siswa miskin yang sampai saat ini masih didalami kasusnya. \"Masih kita mintai keterangan dan meminta semua data-datanya. Yang baru kami mintai keterangan adalah kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah (PlS). Untuk kepala dinas nanti ada waktunya. Kepala dinas itu yang mengambil kebijakan, yang kita cari sekarang pelaksana kegiatan di bawah dulu,” bebernya. Dia menerangkan, pengungkapan kasus tindak pidana korupsi ibarat obat nyamuk bakar. Harus dicari keterangan dari sumber-sumber di sekeliling persoalaan. Seringkali, pemeriksaan dimulai dari bawah dulu hingga akhirnya mengerucut pada inti permasalahan dan menyentuh pemegang kebijakan. \"Kami juga sudah memintai keterangan dari kepala sekolah dan disitu memang benar ada pemotongan. Padahal bantuan itu untuk siswa miskin, masih saja di potong. Di mana hati nurani mereka?\" tanya Dedie. Diungkapkannya, tujuan dari pemerintah memberikan bantuan untuk membatu orang yang kurang mampu adalah untuk mencerdaskan generasi muda di Kabupaten Cirebon. Akan tetapi fakta di lapangan ada oknum-oknum yang memotong bantuan tersebut. \"Kami mengimbau kepada para pejabat, agar menggunakan hati nurani mereka. Peganglah jabatan sebagai amanah,\" tukasnya. Kemudian, pihaknya juga sedang menyelidiki kasus program pengembangan data base di dinas kependudukan dan catatan sipil (didukcapil) yang menggunakan anggaran 20013-2014 senilai Rp1,8 miliar. Adapun modus yang mereka lakukan adalah awalnya di APBD 2013 murni dianggarkan Rp123 juta, di perubahan APDD ditambah Rp500 juta lebih. Tapi, dua anggaran tersebut hanya sebagian yang dikerjakan, sedangkan sisanya dinikmati oleh oknum pejabat. Di tahun 2014, anggaran tersebut kembali dianggarkan sebesar Rp1,2 miliar dan dicairkan pada bulan Februari, Maret dan April. \"Kenapa kita bisa ungkap kasus ini, karena programnya sudah selesai dilaksanakan. Kalau masih dilaksanakan kita belum bisa menangani, karena belum masuk ke ranah tipikor,\" tukasnya. Dia menegaskan, kasus yang ditangani saat ini semuanya masih dalam ranah penyelidikan belum masuk ke penyidikan. Pihaknya masih melakukan pemeriksaan dengan meminta keterangan kepada pihak-pihak terkait. Artinya, bukan lembaga ini tidak mau menangani perkara, tetapi ada proses yang berjenjang. \"Kasus ini masih kita dalami, tunggu tanggal mainnya. Kami disini dalam penanganan kasus tipikor bukan janji tapi bukti. Insya Allah awal tahun depan sudah ditetapkan tersangka. Dalam mengungkap kasus tipikor harus penuh dengan kehati-hatian,\" ucapnya. Sedangkan kasus terakhir yang ditangani adalah proyek jalan tol di Desa Leuwigajah. Untuk prosesnya sendiri sudah ditingkatkan ke penuntutan dan sudah melakukan proses persidangan.  Sementara itu pantauan radar di kejaksaan, Kepala Disdukcapil H Surkiyah SSos MM kembali diperiksa kejaksaan. Saat dikonfirmasi, Surkiyah mengaku hanya sebatas memberikan klarifikasi saja. \"Cuma dimintai klarifikasi saja,\" kata dia sambil tertunduk dengan wajah lesu Namun, saat ditanya sudah mempersiapkan jawaban dan persiapan berkas dalam pemeriksaan, Surkiyah enggan memberikan komentar. (sam) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: