108 Orang Masih Tertimbun Longsor

108 Orang Masih Tertimbun Longsor

Pemerintah Pusat Siap Turun Tangan JAKARTA - Pemerintah pusat siap tidak berpangku tangan terkait penanganan bencana longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah. Presiden Joko Widodo telah menegaskan akan men-support berbagai kebutuhan yang belum terpenuhi. Untuk mengetahui persis kebutuhan di lapangan, kemarin (14/5), presiden disertai ibu negara meninjau langsung lokasi bencana. Rombongan kecil presiden itu bertolak dari Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. “Setelah dari lapangan, baru akan mengerti kondisinya seperti apa. Apa saja yang perlu ditambahkan (pemerintah pusat), apakah alat berat, misalnya,” kata Presiden Jokowi, sesaat sebelum berangkat. Saat itu, dia mengungkapkan, kalau berdasar laporan yang diterimanya sebelum berangkat, tidak ada kebutuhan yang kurang terkait penanganan bencana. Namun, dia menyata­kan kalau dirinya tetap perlu memastikan agar bisa tahu jika ada yang kurang. “Kalau sudah sampai lapangan, kita bisa langsung intruksi ke men­teri-menteri terkait,” imbuhnya. Selain ibu negara, saat itu Jokowi juga ditemani Seskab Andi Widjajanto dan Kapolri Sutarman. Mereka menumpang pesawat CN295 dari TNI Angkatan Udara. Sejumlah menteri terkait telah lebih dulu berangkat ke lokasi. Di antaranya, Mensos Khofifah Indar Parawansa dan menteri PU Basuki Hadimuljono. “Yang penting sekarang itu evakuasi, bagaimana bisa secepatnya. Nanti kalau sudah di lapangan kita akan bicara bantuan-bantuan lainnya,” imbuh presiden. Komitmen Jokowi itu langsung ditindaklanjuti oleh Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawangsa. Khofifah mengatakan, para korban akan langsung diberikan santunan berupa uang. Besarannya, Rp5 juta bagi korban meninggal dan Rp1 juta bagi korban luka-luka. “Bencana ini tentu sa­ngat memprihatinkan. Kami harap, bantuan tersebut dapat meringankan dan sedikit mem­bantu para korban,” ujarnya. Selain santunan, Kementerian Sosial (Kemensos) juga kembali mengirimkan bantuan logistik menuju Jawa Tengah. Dua truk berisi paket bantuan tersebut telah diberangkatkan dari Jakarta kemarin. Satu truk akan langsung menuju Banjarnegara. Sementara lainnya akan ditujukan ke pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Bantuan logistik tersebut berisi bahan pokok, makanan anak, selimut, dan beberapa family kit. “Ada beberapa lokasi di sekitar yang juga mengalami longsor. Bantuan akan dibagi juga ke sana,” ungkapnya. Selain menyediakan camp pe­ngung­sian, pihaknya juga menye­d­iakan healing camp bagi anak-anak korban longsor. Di sana, terdapat beberapa aktivis dan tim tagana yang ditugasi khusus untuk membantu mengu­rangi trauma yang dirasa­kan oleh anak-anak. “Hal ini menjadi penting karena nanti imbas­nya akan berpengaruh pada per­tumbuhan mereka. Jadi kita coba bantu sebisa mungkin untuk mengu­rangi trauma mereka,” tandas perempuan kelahiran Surabaya, 49 tahun lalu itu. Kementerian Kesehatan (Ke­menkes) juga tak mau ketinggalan untuk membe­rikan bantuan. Tim Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan (PPKK) Kemenkes berkoordinasi dengan PPK Regional Jateng-DIY telah mengirimkan tim Rapid Health Assesment (RHA) atau tim dokter ke lokasi. Mereka dikirim pada Minggu siang (14/12). Selain itu, Kemenkes juga akan mengirim 1 ton Makanan Pendamping ASI dan makanan tambahan untuk ibu hamil. “Makanan dikirim malam ini (kemarin malam) dari Direktorat Bina Gizi Kemenkes. sementara untuk kebutuhan obat, sejauh ini masih bisa didukung dari Dinas Kesehatan Banjarnegara dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek. Di sisi lain, proses pencarian korban terus dilakukan. Sebanyak 2 ribu orang yang terdiri dari tim gabungan dari tim reaksi cepat, BNPB, BPBD, TNI, POLRI, Basarnas, PMI, Tagana, SKPD, NGO, relawan dan masyarakat telah diterjunkan untuk melakukan pencarian. Hingga kemarin malam, jum­lah korban yang berhasil dite­mukan oleh tim mencapai 32 kor­ban. Dari 32 korban itu, 24 jenazah telah berhasil diketahui identitas­nya sedangkan 7 lainnya masih dalam proses . “Korban yang sudah teridentifikasi sudah diambil keluarga dan dimakam­kan. Sementara yang belum, tim inafis Polri masih terus mela­kukan identifikasi,” ujar Kepa­la Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho. Sementara, diduga kuat masih banyak korban lainnya yang belum ditemukan. BNPB sendiri menyebut ada 76 orang yang masih dinyatakan hilang. Sedangkan data dari Kemensos menyebutkan, sebanyak 108 orang diperkirakan masih tertimbun dalam longsoran. Sutopo mengatakan, untuk mempercepat proses pencarian, tim gabungan telah menurunkan anjing pelacak milik Polri. Selain itu, sebanyak 10 alat berat dan 7 dump truck dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU Pera) juga telah mulai diturunkan kemarin. Ia berharap, proses evakuasi bisa selesai dalam waktu dekat. (dyn/mia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: