Cuaca Ekstrem, Nelayan Enggan Melaut

Cuaca Ekstrem, Nelayan Enggan Melaut

GEBANG - Cuaca ekstrem akhir-akhir ini menyebabkan puluhan nelayan di Gebang enggan melaut. Kalaupun ada yang melaut, hasil tangkapanya sedikit jika dibandingkan dengan cuaca normal. Pantauan Radar di Desa Gebang Mekar Kecamatan Gebang, kemarin (19/12) para nelayan menyandarkan perahunya. Mereka memilih menganggur di rumah masing-masing. Diprediksi, cuaca ekstrem ini masih akan terjadi hingga beberapa hari kedepan. Mengingat sekarang memasuki musim penghujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi. Terlebih, di bulan Desember, Januari dan Februari adalah puncak musim hujan. Sunanto (44) nelayan setempat mengaku sudah tidak melaut selama empat hari. Untuk mengisi aktivitasnya, ia dan teman-teman sesama nelayan memperbaiki jaring, mengecek keadaan kapal selama bersandar dan bahkan beberapa orang temannya ada yang sampai beralih profesi sementara sebagai kuli bangunan dan tukang ojek. Alih profesi tersebut diakuinya hanya sementara waktu saja selama cuaca belum stabil. “Untuk sementara kami tidak melaut dulu karena cuaca yang kurang mendukung, kalaupun dipaksakan hasil tangkapanya sedikit, kami tekor di konsumsi solar perahu, oleh karenanya teman-teman ada yang beralih profesi sementara menunggu normalnya cuaca lagi,” paparnya. Sunanto yang merupakan warga Desa Gebang Mekar ini mengaku pernah beberapa hari lalu bersama tiga nelayan tetap berlayar. Namun, ketika di tengah laut, hujan lebat disertai badai datang secara tiba-tiba. Ia pun bergegas kembali ke pantai. “Hasil tangkapan yang didapatka waktu itu sedikit. Jika dalam cuaca normal bisa dapat  ikan 5-8 kuintal, waktu itu hanya dapat beberapa kuintal saja,” paparnya. Selain Sunanto, beberapa nelayan lainnya mengaku menyandarkan perahu lebih karena faktor keamanan. “Kalau saya sih lebih karena faktor keamanan berlayar saja, sekarang banyak badai, jadi kami di sini harus lebih waspada lagi. Sesekali sih masih sering berlayar. Tapi jika hujan lebat dan angin kencang datang, kami tidak melaut,” kata Munadi (37) warga Desa Gebang Udik Kecamatan Gebang. (rif)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: