STIBA INVADA Aplikasikan Kemampuan Mahasiswa lewat PKL

STIBA INVADA Aplikasikan Kemampuan Mahasiswa lewat PKL

KEDAWUNG- Mahasiswa STIBA INVADA semester VII telah menyelesaikan kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) di SMA/SMK Se-Wilayah III Cirebon. Kegiatan PKL di SMA dan SMK ini sangat membantu mahasiswa dalam mengaplikasikan kemampuannya di bidang bahasa sesuai dengan program studinya. “Dalam persiapannya, mahasiswa diberikan bekal mata kuliah pendidikan kemampuan mengajar yang didalamnya berisi didaktik dan metodik, cara pengembangan silabus dan RPP, hakikat belajar dan pembelajaran. Kemudian, model-model pembelajaran, metode pembelajaran, cara belajar siswa aktif, media pembelajaran, dan lain-lain,” kata Puket 1 STIBA INVADA, Dedi Setiadi MPd, kepada Radar, Senin (22/12). Menurutnya, dengan kemampuan dalam bahasa baik Inggris maupun Jepang, ilmu komputer setingkat Diploma III dan ilmu mengajar, mahasiswa akan siap dalam melaksanakan kegiatan pengajaran. Baik kognitif, afektif maupun psikomotorik. Sebab, hal tersebut yang dibutuhkan seorang guru. Terbukti, tanggapan dari guru-guru juga positif. Bahkan, sangat mengharapkan mahasiswa STIBA INVADA bisa bergabung bersama sekolah mereka. Seperti diungkapkan oleh salah satu mahasiswa, Ika. Awalnya guru-guru tidak percaya bahwa dirinya bisa mengajar. Apalagi bukan dari jurusan pendidikan. “Tapi setelah tau performance kami, akhirnya guru tersebut malah mempercayakan kelasnya kepada kami,” katanya. Dedi merasa bangga ketika melihat tanggapan dari beberapa sekolah mengenai mahasiswa STIBA INVADA yang bisa mengaplikasikan keilmuannya di sekolah. “Saya berharap dengan pengalaman mereka yang demikian bisa lebih meningkatkan kualitas diri mereka sehingga mereka akan menjadi sarjana dengan multi kompetensi sehingga bisa terserap kerja disemua sektor, salah satunya adalah sektor pendidikan,” tutupnya. Pendapat lainnya juga diungkapkan oleh Ayu Indah. Metode yang digunakan juga berbeda sehingga anak-anak lebih menyukai mata pelajaran Bahasa Inggris daripada sebelumnya yang pembelajarannya bersifat monoton. Hal tersebut pun diiyakan oleh Fauziah. Awalnya guru pamong Fauziah tidak percaya ia dapat menyusun RPP dan silabus. “Tetapi setelah menunjukan hasil pembuatan RPP dan silabus justru saya malah disuruh buat untuk semester,” ujarnya. Sementara itu, mahasiswa lainnya, Hamzah menyampaikan ada banyak hal yang sudah didapat dari kegiatan PKL ini. Diantaranya lebih bisa mengembangkan ilmu kebahasaan. “Saya bisa tampil lebih percaya diri dan lebih bertanggung jawab,” jelasnya. (nda/adv)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: