Pilot AirAsia Terindikasi Narkoba

Pilot AirAsia Terindikasi Narkoba

MASKAPAI penerbangan AirAsia tampaknya tengah menghadapi cobaan bertubi-tubi. Setelah insiden jatuhnya pesawat AirAsia QZ8510, perusahaan penerbangan asal negeri Jiran itu kembali menjadi sorotan akibat salah satu pilotnya terindikasi positif menggunakan narkoba jenis morphine. Staf Khusus Menteri Perhubungan (Menhub) Hadi M. Djuraid memaparkan, hasil tes pilot AirAsia berinisial FI itu diperoleh setelah yang bersangkutan menjalani pemeriksaan urine rutin yang dilakukan tim Balai Kesehatan Penerbangan dan Tim Direktorat Kelalaian Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub di Bandara Ngurah Rai, kemarin (1/1). “Pemeriksaan dilakukan sesaat setelah yang bersang­kutan mendarat pukul 08.50 WIT di Bandara Ngurah Rai dari Bandara Soekarno-Hatta, dengan nomor penerbangan QZ7510. Semula yang bersang­kutan akan kembali ke Jakarta pada pukul 09.20 WIB dengan penerbangan QZ7511. Tapi atas temuan (hasil tes) tersebut pilot FI dilarang terbang,” papar Hadi saat dihubungi Jawa Pos (Radar Cirebon Group), kemarin (1/1). Hadi melanjutkan, terkait hasil tes tersebut, pilot senior Air Asia tersebut pun segera dibawa ke Jakarta, untuk menjalani peme­riksaan lebih lanjut di Balai Kesehatan Penerbangan Kemenhub yang berlokasi di Kemayoran, Jakarta Pusat. Menu­rut rencana, pemeriksaan lanju­tan baru dilakukan hari ini. “Karena hasil sample menunjukkan hasil positif morphine, dilarang untuk terbang dan kemudian yang bersangkutan diterbangkan ke Jakarta. Besok (hari ini, red) akan menjalani pemeriksaan lagi di Balai Kesehatan Penerbangan milik Kemenhub,” lanjutnya. Ketika disinggung keberadaan pilot FI, Hadi enggan mengung­kapkan. Dia juga belum bersedia membuka identitas pilot tersebut. “Jangan lah, karena kami kan bukan kepolisian. Nanti ya,”ujar dia. Terkait pemeriksaan di Bandara Ngurah Rai, Hadi menguraikan bahwa pemeriksaan tersebut memang merupakan hal rutin yang dilakukan tim Kemenhub. Pemeriksaan yang disebut program sampling tersebut rencananya dilakukan kemarin dan hari ini. Kemarin, ada empat maskapai yang menjalani pemeriksaan. Yakni, Garuda, Wings Air, Lion Air dan AirAsia. Jumlah pihak yang diperiksa ada 42 orang. Rinciannya, 25 cabin crew dan 17 pilot. Menyoal respons Air Asia yang menyatakan bahwa pilot FI hanya mengonsumsi obat-obatan karena baru saja sembuh dari penyakit typhus, Hadi tampaknya tidak mau ambil pusing. Dia menegaskan, pihaknya tidak mempermasalahkan pembelaan pihak maskapai. Namun, menurut dia, alasan yang disampaikan pihak AirAsia tersebut terkait konsumsi obat, tetap tidak bisa dibenarkan. Sementara itu, temuan pilot AirAsia diduga mengonsumsi narkoba, ditanggapi Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub M. Alwi. Dia mengatakan kasus ini harus dipelajari lebih mendalam. “Perlu validitas untuk membuktikan apakah kandungan urin akibat mengonsumsi obat atau yang lain,” tegas Alwi. (ken/sep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: