Delapan Jenazah Teridentifikasi Lagi

Delapan Jenazah Teridentifikasi Lagi

TIM Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim kemarin berhasil mengidentifikasi delapan penumpang pesawat AirAsia. Mereka ada yang diketahui dari sisir rambut, dokter gigi, sampai dengan ukuran celana yang super jumbo. Salah satu korban diidentifikasi bernama Ratri Sri Andriani (30) asal Surabaya. Tim identifikasi memastikan seorang jenazah dengan identitas tersebut setelah mendapati DNA korban sesuai dengan ayah kandungnya. Dari pihak keluarga pun membenarkan properti yang dikenakan korban. Yaitu ikat pinggang warna cokelat, celana jins ukuran XXXL.”Info dari keluarga, yang bersangkutan sangat gemuk,” kata Kepala DVI Polda Jatim Kombespol Budiyono, kemarin. Seorang penumpang juga dipastikan bernama Ruth Natalia Made Puspitasari (26) asal Blitar. Petugas memastikan DNA-nya cocok dengan ayahnya. Data itu juga dikuatkan dengan rekam rontgen gigi yang dikeluarkan oleh dokter gigi pribadi korban. Penumpang lain yang berhasil diidentifikasi adalah Joe Christine Yuanita (62) asal Surabaya. Petugas memastikannya setelah mendapati kecocokan DNA yang diperoleh dari sisir korban. “Kami mengambil sisir itu dari rumah korban,” jelas Budiyono. Lain lagi dengan Soetikno Sia. Pria 60 tahun asal Surabaya itu berhasil diidentifikasi dari DNA yang didapat dari sikat giginya. Budiyono mengatakan, nama tersebut adalah yang tercatat dalam manifest penerbangan. Sedangkan nama di KTP adalah Siatan Soetikno. Penumpang lain yang berhasil diidentifikasi adalah Nico Giovani. Petugas memastikan identitas tersebut setelah mendapat kecocokan sidik jari dan rekam medis gigi. Hal itu diperkuat dengan keterangan keluarga yang menyebut bahwa korban ketika berangkat mengenakan kaos warna kuning, sepatu, dan kaos kaki. Properti tersebut ditemukan masih melekat di tubuh korban. Ada juga penumpang yang diketahui bernama Indah Juliansih. Perempuan 44 tahun asal Surabaya itu dipastikan identitasnya setelah petugas menadapati kecocokkan data gigi korban dengan keterangan yang diberikan keluarganya. Petugas juga menemukan liontin yang masih melekat di tubuh korban. Pihak keluarga membenarkan hal tersebut dan dikuatkan dengan menunjukkan foto korban ketika menggunakannya. Satu lagi, seorang penumpang diketahui bernama Stephanie Yulianto (14) asal Probolinggo. Petugas meyakini identitas tersebut setelah memeriksa gigi dan tinggi badan. Hal itu diperkuat dengan temuan kalung dan kaos yang dipakai ketika berangkat. Budiyono mengatakan, data sekunder itu dibenarkan ayah kandung korban. Perwira dengan tiga melati di pundak itu megatakan, proses identifikasi agak lama karena jenazah banyak kemiripan. Karena itulah, petugas butuh waktu untuk mendalaminya. Hal itu salah satunya dilakukan dengan mencari dokter yang pernah merawat korban. “Ada dokter gigi yang dicari sejak malam, pagi, dan baru ketemu siangnya. Alhamdulilan bisa dapat data gigi,” kata Budiyono. Dengan begitu, sampai kemarin sore sudah 24 jenazah yang berhasil diidentifikasi. Saat ini tim DVI di rumah sakit Bhayangkara Polda Jatim sedang mengidentifikasi 15 jenazah lainnya. Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf menambahkan, saat ini data ante mortem semua penumpang dan kru pesawat sudah lengkap. Tapi belum semuanya ada sample DNA. “Yang sudah ada sample DNA sebanyak 146 korban,” jelasnya. Saat ini, proses identifikasi dilakukan oleh 242 personel. Tenaga itu dibantu tim DVI dari lima negara. Yaitu, Singapura (10 orang), Australia (4 orang), Korea Selatan (2 orang), Uni Emirat Arab (5 orang), dan Malaysia (7 orang). Sementara itu, satu jenazah penumpang juga kembali ditemukan dan berhasil dievakuasi ke Lanud Iskandar Pangkalan Bun, kemarin. Jenazah itu dievakuasi oleh KRI Banda Aceh dan datang ke lanud sekitar pukul 16. Jenazah tersebut masih diinapkan di cold storage RSUD Sultan Imanudin. Dengan adanya tambahan satu jenazah itu, total hingga hari pencarian ke-11 ini telah ada 40 korban meninggal yang dite­mukan. Rencananya, hari ini (8/1) satu jenazah itu diberang­katkan ke Surabaya. “Melihat kondisi cuaca seperti ini, riskan memberangkatkan jenazah dari Pangkalan Bun ke Surabaya,” ujar Dirops Basarnas Marsma SB Supriyadi. (eko/gun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: