Rois Syuriah PCNU Kota Wafat
Dikenal Sosok Ulama yang Dekat dengan Lintas Agama CIREBON - Rois Syuriah PCNU Kota Cirebon, KH Fathoni Syihabudin (50) meninggal dunia di Rumah Sakit Pelabuhan, Rabu (7/1) sekitar pukul 14.00 WIB. Kepergiannya terbilang mendadak, karena almarhum baru sehari semalam menjalani perawatan medis di rumah sakit. Saat dibawa ke rumah sakit, almarhum dalam kondisi koma. Menurut keterangan kakak ipar almarhum, Ahmad Nur Effendi, tim dokter menyebutkan bahwa almarhum mengalami pecah pembuluh darah akibat tingginya tensi darah. \"Keluarga juga kaget, memang bapak punya penyakit darah tinggi dan jantung, tapi kalau sakit itu tidak pernah ngeluh,\" ucapnya kepada Radar, kemarin. Sebelum wafat, almarhum tidak menyampaikan pesan maupun wasiat karena saat itu almarhum tidak bisa berbicara, hanya bisa mendengar dan menangis. Almarhum KH Fatoni Syihabudin meninggalkan isteri Nurhayati, beserta tiga orang anak, yakni Khifdi Milati (17), M Hisbi Miamillah (15) dan Gina Fadlillah (10). Semasa hidup almarhum banyak bergelut dalam organisasi kemasyarakatan Islam. Ia dikenal sebagai tokoh ulama NU yang dekat dengan semua kalangan lintas agama, hingga diamanahi sebagai Rois Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Cirebon. \"Beliau sosok yang luwes bergaul dengan siapa saja, dari kalangan pejabat dan tokoh masyarakat lintas agama. Teman-temannya bukan dari kalangan agama Islam saja,\" tuturnya. Sebagai ulama ia juga dikenal sosok yang moderat dan pencerah dengan gagasan serta pemikirannya. Almarhum juga banyak menelurkan buku dan tulisan. Terakhir pada tahun 2010, ia membuat buku berjudul hujjah kaum santri. Almarhum merupakan alumni santri Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Sewaktu muda hingga sekarang aktif di kepengurusan Nahdlatul Ulama. Di mata anaknya, almarhum merupakan sosok ayah yang lembut. \"Ayah itu sosok yang lembut, tidak pernah marah, kalau nasehatin juga pelan-pelan,\" ungkap Khifda Milati (17), anak ketiga almarhum. Sebelum masuk rumah sakit, kata Khifda, almarhum pernah berpesan agar dirinya bisa menjaga umi (ibu). \"Umi kan sering sakit-sakitan, jadi ayah berpesan jaga umi,\" ucapnya mengenang. (jml)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: