Tarik Kapal dan Pasukan Pencari Pesawat AirAsia

Tarik Kapal dan Pasukan Pencari Pesawat AirAsia

JAKARTA- Proses evakuasi serpihan dan jenazah penumpang pesawat AirAsia kemungkinan besar akan berhenti. Mulai kemarin (27/1) empat kapal TNI-AL ditarik dari operasi evakuasi pesawat AirAsia di Selat Karimata, Kalimantan Tengah. Penarikan kapal tersebut untuk melakukan perawatan dan memeriksa kesehatan anggota TNI yang terlibat evakuasi. Sembari konsolidasi, TNI-AL juga masih menunggu instruksi penghentian pencarian pesawat AirAsia dari Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Kepala Pusat Penerangan TNI-AL Laksamana Pertama Manahan Simorangkir menje­laskan, yang perlu ditegas­kan adalah TNI-AL belum meng­he­ntikan evakuasi pesawat AirAsia. “Hanya saja, kami mela­kukan konsolidasi empat kapal terakhir yang meng­ikuti evakuasi tersebut,” paparnya. Konsolidasi tersebut diperlukan karena selama proses evakuasi Pesawat AirAsia tentu telah menimbulkan efek besar pada kapal dan prajurit TNI-AL. Dia menjelaskan, TNI-AL perlu mengecek kesehatan setiap petugas yang mengikuti evakuasi. “Yang sakit diobati dan yang kelelahan tentu harus istirahat,” terangnya. Untuk peralatan, seperti kapal juga harus dicek. Pasalnya, bisa jadi kapal terpengaruh kondisi cuaca yang begitu berat dan akhirnya kondisi kapal kurang baik. “Tentunya perlu perbaikan agar petugas yang mengendalikannya juga aman,” terangnya. Menurut dia, pihaknya masih menunggu instruksi dari Panglima TNI, apakah evakuasi AirAsia ini dihentikan atau berlanjut. Kalau memang dihentikan, tentunya semua kapal tinggal berangkat ke pangkalan. “Sebab, sebenarnya masih ada empat kapal yang lego atau bersandar di Pelabuhan Kumai,” paparnya. Terpisah, Staf Operasi Kantor SAR, Basarnas Banjarmasin Amri Zuna Kurniawan menu­turkan jika penarikan armada TNI-AL tidak diikuti penarikan armada milik Basarnas. Seluruh armada laut milik Basarnas masih berada di Selat Karimata. “Kami masih standby. KN Pacitan dan KN Purworejo masih di sana,” ujar Amri saat dihubungi kemarin (27/1). Dia melanjutkan, kedua kapal milik Basarnas tersebut juga masih melakukan operasi pencarian korban. Meski hingga kemarin petang pukul 18.00, mereka harus berbesar hati karena tidak ada hasil. Dengan begitu, jumlah jenazah korban yang telah ditemukan sebanyak 70 jenazah. Di sisi lain, operasi pengang­kat­an badan pesawat juga masih dilakukan. Meski, pada siang hari, pengangkatan harus dihentikan ketika armada TNI-AL ditarik dari lokasi operasi pencarian pesawat yang dinyatakan hilang 28 Desember 2014 lalu itu. “Sampai saat ini (kemarin) masih nihil. Cuma tadi, ada satu jenazah, yang dievakuasi, diterbangkan ke Surabaya untuk langsung dibawa ke RS Bhayangkara,” tutur pria kelahiran Jogjakarta itu. Terkait berakhirnya masa operasi, Amri mengaku tidak punya kuasa untuk menjawab. Dia hanya menegaskan, bahwa jika hingga kemarin tim masih terus melakukan pencarian kor­ban. “Apapun itu, kami mengikuti keputusan Kepala Basarnas,” tegasnya. (mia/idr/end)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: