Longsor Lagi… Longsor Lagi…

Longsor Lagi… Longsor Lagi…

Sudah 46 Kali, Kerugian Mencapai Rp522 Juta KUNINGAN - Curah hujan yang tinggi sela­ma Januari-Februari membuat jumlah ben­cana yang terjadi di Kabupaten Kuningan meningkat. Dari data Badan Penanggulang Bencana Daerah (BPBD) Kuningan, hingga tanggal 5 Februari jumlah ben­cana total ada 46 kejadian. Bencana longsor paling mendominasi dima­na mencapai 29 keja­dian. Meski tidak menim­bulkan korban, namun kerugian dari bencana mencapai Rp522 juta. “Jumlah Rp522 juta untuk bulan Januari, dimana bencana yang terjadi ada 42 kejadian, 25 kejadian di antaranya adalah  tanah longsor,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Agus Mulaudin kepada Radar, kemarin (5/4). Untuk bulan Februari, kata Agus, ada empat kejadian dan yang terakhir terjadi di Dusun Manis RT 01/01, Desa Sagarahiang, Kecamatan Darma. Sedikitnya ada enam rumah yang terancam terseret tanah longsor. “Kalau sudah hujan deras selama dua jam, kami pasti harus lebih waspada. Sebab, rata-rata longsor terjadi ketika hujan deras,” ucap Agus yang diamini oleh Staf Pelaksana Seksi Kedaruratan dan Logistik, Sopyan. Mengenai lanjutan pena­nganan kepa­da  enam  rumah yang dihuni total 22 jiwa, pihak BPBD sudah melakukan upaya. Salah satunya dengan pemasangan bambu di bawah tebing  yang longsor. Untuk masalah logistik pun sudah diberikan. Agus menyebut bahwa tanah longsor terjadi pukul 14.00, menyebabkan tebing setinggi 25 meter longsor dengan lebar 20 meter. Lokasi tebing longsor persis  di belakang rumah Wartim. Mengenai jumlah kerugian belum bisa ditaksir. Namun yang pasti tanah longsor itu menyeret kandang ayam dan kandang domba milik Wartim. Untungnya, hewan ternak bisa diselamatkan. “Takut terjadi longsor susulan, kami sudah mengingatkan kepada enam keluarga agar mengungsi ke tempat aman. Kejadian tanah longsor bukan kali pertama, namun sebelumnya beberapa tahun lalu juga pernah terjadi,” ucap mantan kabag humas Setda Kuningan itu. Agus menyebutkan,  selain Wartim, lima rumah lainnya adalah milik  Wawan Setiawan, Suhaman, Sahuri, Ikah  dan Asep. Total penghuninya ada 22 jiwa. “Kami berharap tidak ada kejadian susulan. Sebab, kejadian yang sekarang saja sudah bikin waswas,” jelasnya. Hasil keterangan dari Wartim, kata Agus, longsor ber­mula ketika kandang ayam milik­nya ambruk, kemudian kan­dang domba amblas. Tanah longsor terjadi usai hujan lebat Selasa (3/2) sore sekitar pukul 14.00. (mus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: