Diskop Tingkatkan Kapasitas Koperasi dan UMKM

Diskop Tingkatkan Kapasitas Koperasi dan UMKM

SUMBER - Kapasitas koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon terus ditingkatkan. Pasalnya, saat ini tidak seluruh koperasi dalam kondisi aktif. UMKM sendiri harus terus berbenah untuk menghadapi pasar global masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). Atas dasar itulah Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Cirebon menggelar rapat koordinasi koperasi dan UMKM se-Kabupaten Cirebon di Nyi Mas Gandasari Sekretariat Daerah, kemarin (16/2). Rapat tersebut melibatkan sekitar 700 peserta baik yang berasal dari koperasi, UMKM juga instansi terkait. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Cirebon mengatakan, selama ini terdapat 3 kategori koperasi di Kabupaten Cirebon. Yakni koperasi yang aktif, lalu mati suri dan yang pasif. Karena itu, pihaknya sebagai instansi yang membawahi koperasi memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki kualitas koperasi di Kabupaten Cirebon. “Salah satunya adalah dengan meningkatkan kapasitas pengelola dan pengurus. Termasuk juga peningkatan penguasaan teknologi, pembenahan administrasi dan hal lainnya,” tuturnya. Peningkatan kapasitas itu, kata dia, juga berlaku bagi UMKM. Pasalnya, UMKM saat ini memiliki tantangan yang cukup besar, karena harus mampu bersaing di MEA. “Dan ini harus dipikirkan bersama agar UMKM juga tetap eksis,” tuturnya. Rapat koordinasi tersebut, kata Abraham, diharapkan mampu menumbuhkan semangat untuk bersama-sama berbenah diri. Sehingga ke depan, keberadaan UMKM dan koperasi di Kabupaten Cirebon bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Termasuk juga produk-produk UMKM ataupun koperasi bisa memiliki daya saing di pasar global. “Kami juga berikan pemahaman tentang tertib hukum dan tertib administrasi, sehingga UMKM dan juga koperasi ini benar-benar siap secara keseluruhan,” tukasnya. Rapat koordinasi tersebut dibuka langsung Bupati Cirebon, Drs Sunjaya Purwadisastra MM MSi. Dalam sambutannya, Sunjaya mengatakan, koperasi dan UMKM merupakan pilar perekonomian yang cukup penting. Diharapkan, koperasi dan UMKM yang dibina bisa turut berperan aktif dalam menghidupkan pertumbuhan ekonomi. “Karena seperti yang kita ketahui, koperasi merupakan soko guru perekonomian. Sementara UMKM merupakan sektor perdagangan yang bisa hidup mandiri,” tukasnya. (kmg/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: