30 Siswa MTsN Palasah Kesurupan
MAJALENGKA - Lembaga pendidikan di Kecamatan Palasah benar-benar sedang didera musibah. Setelah peristiwa kesurupan masal terjadi di SMPN 1 Palasah, kali ini hal serupa terjadi di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Palasah. Jumlah korban kesurupan masal di sekolah itu lebih banyak bahkan tiga kali lipat disbanding sekolah sebelumnya. Sebanyak 30 siswa dan siswi kesurupan mendadak, Selasa (3/3). Informasi yang dihimpun Radar di tempat kejadian perkara (TKP), insiden itu terjadi sekitar pukul 07.10 tepatnya saat kegiatan belajar mengajar (KBM) baru akan dimulai. Tiba-tiba di kelas IX 4, salah seorang siswa yakni Erlangga terjatuh pingsan. Beberapa menit kemudian siswi kelas IX 3 yaitu Ekawati juga jatuh pingsan dan sejumlah siswi lain di beberapa kelas menyusul. Guru beserta pihak sekolah sibuk melakukan pertolongan sementara, melihat kondisi siswi yang kesurupan kian banyak. Kepala MTsN Palasah, Drs H Djaja M Sarja melalui wakil kepala bagian humas, Sulaeman MPdI menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi saat bel masuk. Sejumlah tenaga pendidik yang akan masuk kelas kaget ketika seorang siswa mendadak tidak sadarkan diri. “Kami mengumpulkan setiap korban lalu didoakan. Melihat korban yang terus menerus jatuh pingsan, kami bersama kepolisian dan tim medis yang datang langsung membawa mereka ke Puskesmas terdekat,” ungkapnya. Akibat insiden tersebut sekolah terpaksa meliburkan KBM karena situasi tidak memungkinkan, sesuai hasil musyawarah mendadak dengan seluruh guru. Terkait peristiwa yang hampir serupa seperti di SMPN 1 Palasah, menurutnya sekolah belum mengambil langkah cepat tentang istighotsah. Pasalnya, hal tersebut perlu dimusyawarahkan antara sekolah dengan komite dan orang tua murid. “Sementara kami simpulkan jika peristiwa ini karena sejumlah siswa memang kondisinya kurang fit. Itu sepengetahuan orang tua salah satu korban yang sudah sembuh dan kami antarkan pulang ke rumahnya, bahwa saat berangkat siswa tersebut memang belum sarapan. Terlebih satu hari sebelumnya pulang sekolah hujan-hujanan,” terangnya. Kapolsek Palasah AKP Umbara mengungkapkan, pihaknya bersama tim medis Puskesmas langsung memproteksi sejumlah siswa dengan memberikan air putih. Beruntung, dalam peristiwa itu tidak sampai jatuh korban yang meninggal. Pihaknya juga mengaku khawatir melihat kasus-kasus sebelumnya yang membuat kejiwaan para siswa terganggu. “Mungkin karena belum sarapan dan lelah habis hujan-hujanan. Satu anak yang mendadak pingsan, rekan yang lainnya tersugesti. Kami langsung mengevakuasi bersama tim medis Puskesmas. Kami mencatat 30 siswa dari kelas VII sampai IX,” jelasnya. Kepala Puskesmas didampingin dokter yang menangani, dr Hayatunisa menjelaskan, dari 30 korban yang tidak sadarkan diri delapan siswa terpaksa harus menjalani perawatan intensif. Menurutnya, setiap orang harus sehat jasmani dan rohani serta sosial. Sebagaimana empat faktor derajat seseorang diantaranya keturunan, pelayanan kesehatan, perilaku dan lingkungan. “Jadi kita simpulkan insiden ini seperti kejiwaan siswa cukup terganggu. Ketika satu orang teriak histeris, mereka (lainnya, red) ikut teriak. Seolah ini terhipnotis dan kejiwaan merasa terganggu. Atau peralihan psikis dari dirinya sendiri yang terhalusinasi sehingga merasa histeris. Bisa saja satu histeris, sampingnya serta depannya juga sama. Seakan-akan merasa ada orang mencekam karena ilusinya,” pungkasnya. (ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: