Aris Dipastikan Masuk Pelatda PON

Aris Dipastikan Masuk Pelatda PON

IMI Kabupaten Cirebon Bingung Cari Tempat Latihan CIREBON - Aris Anandi dipastikan masuk ke jajaran 24 pembalap terbaik Jawa Barat tahun 2015. Dengan demikian, pembalap Kabupaten Cirebon itu berhak mengikuti program pembinaan jangka panjang bersama tim Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) proyeksi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 bentukan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Barat. Ketua Koordinator Wilayah (Korwil) IMI Kabupaten Cirebon, Otong Mulyono mengatakan, pihaknya baru mengetahui pengumuman itu setelah IMI Jabar merilis daftar 24 pebalap proyeksi PON, Kamis (5/3) lalu. “Aris menjadi salah satu dari 24 pembalap itu. Saya dihubungi ofisial IMI Jawa Barat Irfan Oktavian. Hari ini (kemarin, red) surat resminya baru kami terima,” ujarnya, kemarin. Terpilihnya Aris kedalam tim bayangan PON 2016 malah membuat IMI dilemma. Pasalnya, seperti halnya cabang olahraga (cabor) lainnya, IMI Jabar menerapkan program desentralisasi. Artinya, program pembinaan para pebalap akan tetap dilaksanakan di wilayahnya masing-masing. Baru pada tiap-tiap waktu tertentu IMI Jabar akan mengumpulkan ke-24 pebalap untuk mengikuti evaluasi di Bandung. Persoalannya adalah, Kabupaten Cirebon belum memiliki sirkuit balap motor. Karena itu, program latihan akan mengalami banyak kendala. “Selama ini, tempat yang biasa digunakan untuk event balap adalah ruas jalan di Komplek Pemda Kabupaten Cirebon di Sumber. Tidak ada pilihan lain yang lebih baik,” terang Mulyono. Karena itu Mulyono berharap dukungan dari KONI dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon agar diizinkan berlatih di Komplek Pemda pada waktu-waktu tertentu. “Lolosnya Aris merupakan kesempatan yang sangat baik. Kita perlu dukungan semua pihak untuk menggolkan Aris hingga ke PON,” ujarnya. Menurut Mulyono, dari ke-24 pembalap hanya empat pembalap tebaik yang akan diturunkan IMI Jabar di PON. Aris yang berusia 19 tahun, menurut dia, memiliki banyak potensi untuk ambil bagian. Syaratnya, sarana dan prasarana harus dipenuhi. “Persaingannya tentu berat. Tapi kita harus berusaha. Tidak mungkin kita tidak melakukan apa-apa dan melewatkan kesempatan ini begitu saja. Makanya, kita perlu dukungan pemerintah. Miniaml, setiap akhir pekan kita diizinkan menggelar latihan,” ungkapnyaa. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: