Implan dan IUD Banyak Diminati
CIREBON - Memilih alat kontrasepsi adalah keputusan yang sangat bijak bagi sebuah keluarga untuk merencanakan kelahiran untuk anak-anaknya. Dengan merencanakan kelahiran, secara tidak langsung dapat meningkatkan kondisi kesehatan keluarga. Ibu-Ibu para Peserta program Keluarga Berencana (KB) yang ada di Kota Cirebon lebih menyukai alat kontrasepsi KB jenis implan dan Intra Uterine Devices (IUD/spiral) dari pada alat kontrasepsi KB jenis lain seperti pil dan suntik. Padahal kata Dra Hj Deane Dewi Ratih MM, selaku Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPPKB) Kota Cirebon, pada beberapa tahun sebelumnya, kaum ibu-ibu lebih banyak memakai alat kontrasepsi pil atau suntikan dalam mengikuti program ibu sehat dan Keluarga Berencana (KB). “Kalau tahun-tahun kemarin, masih banyak yang memakai pil dan suntikan dalam mengikuti program KB. Tapi sekarang, implan dan IUD banyak diminati,” katanya kepada Radar Cirebon, Rabu (11/3). Dalam mensukseskan keluarga sehat dan KB, lanjut dia, ketika berkunjung ke tiap kelurahan, pihaknya selalu menjelaskan kepada masyarakat, ikut program KB itu selain minum pil KB secara rutin juga bisa melalui suntik setiap 3 bulan sekali dan juga bisa dengan implan serta IUD. Seperti pada sebuah event yang digelar pihaknya pada Februari kemarin, tercatat sebanyak 124 ibu-ibu melakukan implan dan IUD. Dijelaskannya, implan merupakan sejenis susuk atau jarum yang dibenamkan di lengan kiri ibu yang hendak ikut ber KB, umurnya beda dengan yang sebelumnya. Kalau dulu implan umurnya atau jangka waktu susuknya diganti dengan yang baru antara 5 sampai 10 tahun, sekarang 3 tahun harus diganti dengan yang baru. Sedangkan IUD adalah jenis alat kontrasepsi berbentuk seperti huruf T, dengan metode pemasangannya dimasukan ke dalam rahim. IUD terbuat dari bahan dasar hormon, yang akan melepaskan progestin dengan tujuan menghambat ovulasi. IUD biasanya dapat berfungsi selama 5 tahun mulai dari awal pemasangan. BPMPPKB Kota Cirebon sendiri menargetkan pada tahun 2015, implan sebanyak 123 dan IUD sebanyak 233. Pada kurun waktu Januari 2015 hingga sekarang baru tercapai sekitar 10%. Namun, pihaknya optimis target tersebut dapat tercapai terlebih lagi semakin hari semakin banyak yang meminati KB jenis implan dan IUD.(rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: