Kejar Target 10 Juta Ton, Bupati Genjot Sistem Jarwo
INDRAMAYU- Pemerintah pusat telah mencanangkan swasembada beras di tahun 2015 ini. Guna mendukung program ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu telah melakukan sejumlah upaya. Salah satunya adalah dengan memberikan instruksi kepada petani dengan melakukan tandur (penanaman) sistem jajar legowo (jarwo). Di beberapa kecamatan, sudah mulai bercocok tanam dengan sistem tanam padi tandur jajar legowo dua sisip, yaitu setiap dua baris tanam diberi jarak sekitar 40 sampai 50 cm, dengan terlebih dahulu dibuat garis agar lajur tanaman padi lurus. Juga harus diatur perumpunannya hanya dua sampai tiga pohon padi. Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian (BKPP), H Warjo SH MM mengungkapkan, cara bercocok tanam seperti ini diyakini akan menghemat pengeluaran petani. Sebab sebelumnya pupuk setiap hektare bisa menghabiskan 4,5 kuintal dalam dua kali pemupukan, namun sekarang ini hanya 3,5 kuintal pupuk perhektarenya. “Kita sudah melakukan itu dan terbukti hasilnya cukup bagus, cahaya matahari akan menyinari secara merata kepada tanaman padi,” ujarnya. Menurutnya, pada waktu musim panen kemarin hasilnya sangat memuaskan. “Alhamdulillah panennya bagus, dan kami sudah merasakan itu,” katanya. Warjo mengatakan, dengan pola ini matahari yang diberikan penuh, sehingga hasilnya merata sebab bagian tengah sawah hasil reduksinya berkurang. “Jadi semua kebagian sinar matahari, karena pada pola sebelumnya saling tumpang tindih, namun dengan pola ini bisa merata,” tuturnya. Dengan pola seperti ini, diharapkan target sepuluh juta ton produksi beras nasional dari pemerintah pusat bisa tercapai. Sementara Bupati Indramayu, Hj Anna Sophanah, telah mengeluarkan surat yang ditujukan kepada para camat dan UPTD Pertanian dan Peternakan. Isi surat tersebut adalah anjuran agar petani melakukan sistem tandur jajar legowo. Imbauan bupati ini sebenarnya sudah dikeluarkan sejak 2014 lalu, meskipun demikian belum semua petani melaksanakan tandur sistem jarwo ini. (oet)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: