Dinas Pertanian Sebut Surplus Bawang

Dinas Pertanian Sebut Surplus Bawang

Kabupaten Cirebon Bakal Impor 600 Ton Bibit Bawang SUMBER – Kepala Bidang Promosi dan Perdagangan Disperindag Kabupaten Cirebon, Eka Hamdani mengakui terjadinya kenaikan harga bawang yang cukup signifikan. Harga bawang, kata Eka, kini sudah berkisar di angka Rp28 ribu. Menurutnya, jika tidak ada gangguan di faktor produksi, diperkirakan kenaikan harga bawang ini disebabkan faktor eksternal. Maksudnya, kemungkinan bawang merah yang diproduksi di Kabupaten Cirebon lebih banyak diedarkan di luar daerah. Karena harga yang ditawarkan lebih tinggi. Hal ini akhirnya menyebabkan para tengkulak memilih untuk menjual bawang merahnya ke luar kota. \"Sehingga bawang yang kita produksi tidak dinikmati oleh masyarakat sendiri. Akhirnya harga menjadi mahal,\" katanya kepada Radar, Senin (30/3). Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Cirebon berencana mengimpor 600 ton bibit bawang. Hal ini terjadi lantaran para petani ikut menjual bibit bawang saat harga di pasar tinggi. Akibatnya para petani kehabisan bibit bawang dan tidak bisa melakukan penanaman pada April. Ditemui di ruang kerjanya, Sekretaris Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan (Distanbunakhut) Kabupaten Cirebon H Muhidin mengatakan, impor mau tidak mau harus dilakukan karena para petani sudah kehabisan bibit bawang. \"Petani ini sebenarnya memiliki bibit, tapi bibit yang harus ditanam di bulan April ini ikut dijual karena sekarang harga sedang naik. Akhirnya mau tidak mau kita harus impor,\" tuturnya kemarin (30/3). Hingga saat ini, sedikitnya sudah ada dua perusahaan yang merapat barisan untuk mengimpor bibit bawang ke Kabupaten Cirebon. Namun Muhidin mengaku masih menyeleksi perusahaan tersebut agar bibit yang diimpor ini tepat sasaran. Ditanya mengenai kenaikan harga bawang di pasaran, Muhidin mengaku tidak begitu mengetahuinya. Karena stok bawang merah sendiri sebenarnya masih melimpah. Bahkan produksi bawang merah dalam satu bulan sudah bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Kabupaten Cirebon selama satu tahun. \"Kalau kenapa naik, silakan tanyakan pada disperindag. Karena yang jelas secara stok, kita ini aman. Kita masih surplus,\" lanjutnya. Muhidin menyebutkan, jika dibandingkan dengan tahun 2014, produksi bawang merah di 2015 mengalami peningkatan. Dikatakannya, untuk bulan Januari mengalami peningkatan sekitar 3.910 kuintal. Di mana pada Januari 2014 produksi bawang merah hanya 43.900 kuintal atau 43,9 ton, sementara Januari 2015 produksi bawang merah mencapai 47.890 kuintal atau 47,89 ton. Begitu juga di bulan Februri, peningkatan terjadi sekitar 16.040 kuintal. Di mana produksi di tahun 2014 hanya sebanyak 72.070 kuintal atau 72,07 ton, sementara di 2015 sebanyak 88.110 kuintal atau 88,11 ton. \"Sementara bila dibandingkan dengan jumlah penduduk sebanyak 2.293.397 jiwa dikalikan dengan kebutuhan konsumsi 2,362 kg setahun, maka kebutuhan konsumsi Kabupaten Cirebon setahun hanya 54.170 kuintal atau 54,17 ton. Ini artinya bila dibandingkan dengan produksi, kita masih surplus banyak,\" bebernya. (kmg)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: