Kerugian Banjir Ditaksir Rp3,14 M
62,75 Hektare Sawah Rusak, BPBD Rencanakan Rehabilitasi INDRAMAYU– Bencana banjir yang melanda tujuh kecamatan di Kabupaten Indramayu pada tanggal 16 Maret 2015 lalu, mengakibatkan kerugian materil yang cukup besar. Berdasarkan data yang diperoleh Radar dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, total kerugian akibat banjir tersebut mencapai Rp3.144.000.000. Kepala BPBD Kabupaten Indramayu, Drs Edi Kusdiana MM mengungkapkan, kerugian sebesar itu meliputi rusaknya tanaman padi di 62,75 hektare sawah ditaksir senilai Rp1.004.000.000. Kemudian enam unit rumah roboh, total kerugian ditaksir Rp455 juta dengan asumsi satu rumah ditaksir Rp75 juta. Kemudian 19 unit rumah rusak berat dengan total kerugian Rp760 juta dan 37 unit rumah rusak sedang senilai Rp925 juta. “Akumulasi kerugian tersebut telah kami laporkan kepada bupati dan untuk selanjutnya diharapkan bisa segera ditindaklanjuti melalui dinas terkait,” kata Edi di ruang kerjanya, Rabu (1/4). Menyinggung tentang perbaikan terhadap rumah yang roboh dan rusak, Edi menjelaskan bahwa hal itu akan dilakukan oleh dinas terkait yaitu Dinas Cipta Karya. Sementara untuk penanggulangan darurat, pihak BPBD mengaku sudah melakukannya. Edi menambahkan, sejumlah program juga telah dilaksanakan dalam rangka penanggulangan banjir. Diantaranya perbaikan tanggul oleh pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung di Desa Pilangsari Kecamatan Jatibarang. Selain itu juga telah melakukan kegiatan tanggap darurat selama 9 hari terhitung mulai 16-24 Maret 2015. Kegiatan tanggap darurat yang telah dilakukan berupa pendirian posko pengungsian, bantuan logistic dan pengobatan, bantuan karung dan kayu dolken, pembersihan lokasi banjir bersama TNI/Polri, ormas dan masyarakat, serta melakukan rehabilitasi mental dan pengobatan oleh Puskesmas Jatibarang dan mahasiswa STIKes. Selain hal tersebut, lanjut Edi, juga telah dilakukan perencanaan rehabilitasi dan rekonstruksi. Yaitu membuat usulan perbaikan ke pemerintah pusat, melakukan desain rehabilitasi dan rekonstruksi, membeli bantuan kayu dolken untuk perbaikan rumah, serta melakukan pembersihan ulang bersama Dinas Kebersihan dan Pertamanan serta mahasiswa. (oet)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: