KAA, Buka Tutup Bandara
Bandung Mulai Ditutup 23 April JAKARTA- Kedatangan para kepala negara pada tanggal 24 April 2015 untuk hajatan KAA (Konferensi Asia Afrika) turut menyeret PT Angkasa Pura (AP) II untuk bersiap menyambut kedatangan tamu. Menurut Sekretaris Perusahaan PT AP II, Eko Diantoro, ada tiga bandara yang telah disiapkan. Tiga bandara tersebut meliputi Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Bandara Internasional Husein Sastranegara di Bandung, dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang. “Bandara Halim Perdana Kusuma dan Husein Sastranegara disiapkan untuk kedatangan para tamu. Sementara Bandara Sultan Mahmud Badaruddin disiapkan sebagai lokasi parkir pesawat kenegaraan dari delegasi bila diperlukan,” urainya. Dia melanjutkan, pihaknya juga telah mengatur jadwal buka tutup bandara pada puncak kedatangan para kepala negara 24 April 2015. Untuk Bandara Halim Perdana Kusuma akan ditutup untuk seluruh penerbangan komersial mulai pukul 05.30 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Akses utama menuju bandara pada tanggal tersebut juga ditutup untuk umum mulai pukul 06.00 WIB. “Sementara itu, bagi operasional maskapai sewa atau charter dan sekolah pilot telah dipindahkan ke Bandara Pondok Cabe sejak 18 April lalu hingga 25 April nanti,” ungkapnya. Untuk Citilink yang biasa beroperasi di Halim, lanjutnya, akan melakukan pemindahan penerbangan melalui Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang. Adapun Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung, jadwal penerbangan sipil komersial akan ditutup mulai tanggal 23 April 2015 pukul 16.00 WIB hingga 24 April 2015 pukul 21.00 WIB. Selain rencana penutupan bandara, menurutnya akan terjadi pula penundaan jadwal penerbangan di Bandara Halim Perdana Kusuma. Penundaan yang direncanakan atau expected delay bagi penerbangan komersial ini akan mulai diterapkan besok (21/4) hingga Kamis (23/4). “Untuk penerbangan mana saja yang terkena delay hal tersebut bergantung dari Notice to Airmen (NOTAM) yang akan diterbitkan Kantor NOTAM Kementerian Perhubungan,” tuturnya. Hingga kemarin, sebanyak 27 delegasi peserta Konferensi Asia-Afrika yang telah mengonfirmasi tiba pada 19-21 April. Ada sebanyak 25 unit pesawat kenegaraan yang akan diparkir di Bandara Halim Perdanakusuma. AJANG PROMOSI, PEMASUKAN 36 TRILIUN Pelaksanaan KAA 2015 tidak hanya menjadi ajang unjuk gigi peran Indonesia dalam panggung politik internasional. Even internasional itu juga momentum bagi negara-negara Asia dan Afrika, terutama Indonesia, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Khusus untuk Indonesia, di antara yang didorong adalah sektor industri kreatif dan pariwisata. Even KAA dimanfaafkan menjadi ajang promosi. Sejumlah stan dari kementerian maupun pelaku industri kreatif dari sejumlah daerah, turut hadir meramaikan perhelatan di arena konferensi yang dilaksanakan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. “Kerjasama Selatan-Selatan ini menjadi sangat penting sebagai solidaritas antar negara berkembang. Sedangkan, Kerjasama Segitiga bisa memaksimalkan potensi dengan melibatkan negara yang memang ahli dalam sektor tersebut,” jelas Menlu Retno Marsudi. Dalam even yang diresmikannya tersebut, dia mengungkap, sejumlah sektor yang dilirik untuk dipromosikan. Mulai dari agrikultur, keamanan pangan dan sosial; risiko bencana; demokrasi; industri dan perdagangan; infrastruktur; serta sumber daya manusia. Salah satu stan yang cukup ramai dikunjungi peserta KAA adalah stan yang dikelola Wahid Home Industri. Produk rumahan yang ditawarkan di sana di antaranya matras dari bahan batik, sajadah empuk, dan bantal. Beberapa peserta dari sejumlah negara tampak asyik barfoto ria dengan produk-produk unik di stan tersebut. “Kami memang tidak mengincar penjualan di sini, tapi kami punya harapan besar nanti jaringan perdagangan kami bisa melebar hingga ke luar negeri,” kata pemilik stan Wahid Syafruddin. Menteri Pariwisata Arief Yahya menambahkan, KAA memang menjadi kesempatan promosi industri kreatif sekaligus pariwisata ke dunia. Untuk perhelatan KAA di Bandung saja, pihaknya memperkirakan setidaknya 2.500 wisatawan mancanegara dan 100 ribu wisatawan lokal yang ikut meramaikan. “Perkiraan 2.500 orang termasuk para delegasi, wartawan, dan peserta parade yang datang. Makanya saya mengimbau semua untuk datang ke Bandung,” terangnya. Dengan jumlah wisman itu, dia mengungkapkan bakal ada pemasukan devisa setara Rp36 triliun. Sedangkan, pendapatan dari wisatawan domestik diprediksi mencapai Rp100 miliar. “Tapi yang paling penting adalah sorotan dunia ke Jakarta dan Bandung. Bayangkan, pemerintah mengeluarkan izin kepada 436 wartawan asing untuk meliput agenda ini,” terangnya. Karena itu, dia mengaku sengaja mengusung beberapa acara yang fokus untuk promosi pariwisata terhadap wisman. Misalnya, acara Bandung Walk yang akan memamerkan situs bersejarah di Bandung. Atau atraksi 20 ribu angklung yang bakal memecahkan rekor dunia. Pengamat Ekonomi William Hanley menegaskan, potensi ekonomi Asia dan Afrika sangatlah besar. Apalagi, banyak negara emerging market yang berpotensi menjadi kekuatan ekonomi besar dunia di masa depan, berasal dari dua wilayah ini. “Karena itu, aspek pengembangan ekonomi menjadi sangat signifikan,” ujarnya kemarin (19/4). (mia/bil/dyn/owi/end)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: