Bangkai Cessna Tak Dievakuasi
Polisi Tunggu Kedatangan Tim KNKT MAJALENGKA - Rencana proses evakuasi bangkai pesawat Cessna 172 Skyhawk milik sekolah penerbangan Nusa Flying International (NFI) pekan ini, dipastikan batal. Pasalnya, pesawat yang jatuh dan ditemukan warga di Kawah Burung, Desa Cikaracak, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka pada Selasa (28/11) itu masih terdampar dengan puing-puing utuh seperti sebelumnya. Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang semula berencana akan melakukan pemeriksaan di lokasi jatuhnya pesawat, juga belum ada tanda-tanda segera melakukan evakuasi pesawat yang menewaskan tiga orang itu. Wakapolres Majalengka, Kompol Alfred Ramses menegaskan, hingga kemarin (8/12), pihaknya belum melakukan evakuasi terhadap bangkai pesawat karena masih menunggu kedatangan tim pemeriksa dari KNKT. Menurutnya, informasi dari KNKT, kemungkinan besar bangkai pesawat yang terbang dari Jakarta itu tidak akan dipindahkan. Alasannya, serpihan pesawat yang berhasil diamankan dari lokasi dinilai cukup sebagai bukti untuk penyelidikan. “KNKT menyatakan kalau dari barang bukti berupa foto, serpihan pesawat, dan video yang dikirimkan, cukup sebagai bukti. Begitu juga dari keterangan pihak sekolah penerbangan. Apa kata KNKT akan dilakukan pihak sekolah penerbangan,” katanya kepada para wartawan, kemarin. Mantan Kabag Ops Polres Cirebon Kota ini menyebutkan, kalau pada akhirnya bangkai pesawat Cessna dinyatakan tidak dievakuasi baik oleh KNKT maupun pihak terkait, maka kemungkinan besar akan dimanfaatkan oleh warga sekitar. “Proses penjagaan di lokasi penemuan pesawat masih kita lakukan hingga ada keputusan evakuasi. Di sisi lain, kami pun sudah menyampaikan kepada KNKT dan pihak berwenang bahwa kalau tidak dievakuasi, maka kemungkinan warga setempat memanfaatkan puing-puing pesawat tersebut,” tutur Ramses. Sekadar mengingatkan, setelah dinyatakan hilang pada 16 November lalu, pesawat latih Cessna 172 PK-NIP akhirnya berhasil ditemukan warga Desa Argalingga, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka pada Senin (28/11). Jasad ketiga korban sendiri baru bisa dievakuasi esok harinya oleh tim gabungan. “KNKT dan pihak sekolah penerbangan serta keluarga korban menurut rencana akan memberi penghargaan kepada penemu pesawat. Besarannya belum kami ketahui. Kita masih menunggu informasi dari KNKT atau pihak penyidik lainnya,” pungkasnya. (mid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: